https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jhhs/issue/feedJournal of Holistics and Health Sciences2024-10-02T01:39:34+00:00Ida Sofiyanti[email protected]Open Journal Systems<div class="body"> <div class="description"> <div style="border: 2px #444F71 solid; padding: 10px; background-color: #f0ffff; text-align: left;"> <ol> <li class="show">Nama Jurnal: <a href="http://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jhhs/index">Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)</a></li> <li class="show">Singkatan: JHHS</li> <li class="show">Frekuensi: Maret dan September</li> <li class="show">ISSN: Print - | Online 2686-3812</li> <li class="show">Editor in Chief:Ida Sofiyanti, S. Si.T., M. Keb.</li> <li class="show">DOI: 10.35473/jhhs</li> <li class="show">Akreditasi : Sinta 5</li> <li class="show">Penerbit: LPPM Universitas Ngudi Waluyo</li> </ol> </div> <p>Jurnal JHHS terbit dua kali setahun pada bulan September dan Maret berisi tentang tulisan ilmiah tentang hasil penelitian pada bidang ilmu kesehatan</p> <p>untuk penulis dan peneliti :</p> <p>1. Kirimkan naskah artikel sesuai dengan template yang baik dan benar (silahkan unduh di template JHHS)<br />2. Masukkan semua data penulis (penulis 2, penulis 3, dst) saat mengisi metadata pada OJS<br />3. Gunakan referensi terbaru dalam 10 tahun terakhir<br />4. Gunakan Aplikasi Mendeley dengan style American Psychological Association 7th<br />5. Skor maksimum untuk cek turnitin 25%. </p> <p>Editor akan langsung menolak/ decline jika naskah artikel yang dikirimnkan tidak sesuai dengan kriteria di atas, Terima kasih</p> </div> </div>https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jhhs/article/view/358Korelasi Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Keperawatan2023-10-03T08:58:20+00:00Umi Aniroh[email protected]Umi Aniroh[email protected]<p><em>The menstrual cycle is said to be abnormal if it is <21 days or >35 days. The impact of an abnormal menstrual cycle, if not treated immediately, can increase the risk of reproductive system diseases such as fertility disorders, infertility, uterine polyps and ovarian cysts. In Indonesia, 14.4% of women experience irregular menstrual cycles. One of the factors that causes menstrual cycle disorders is stress. Stress is often experienced by female students, where this group is undergoing a transitional and critical phase before living life in society. The aim of this research was to determine the relationship between stress levels and the menstrual cycle of female students in the Bachelor of Nursing Study Program at Ngudi Waluyo University. This research design is descriptive correlative with a cross-sectional approach. The sampling technique used in this research was a total sample with research subjects totaling 62 respondents. The measuring tool used in data collection was the DASS 42 questionnaire. Univariate analysis to describe the frequency distribution of stress levels and menstrual cycles, bivariate analysis to find the relationship between the two variables above using the Rank-Spearman test. Respondents experienced more moderate stress as many as 22 people (35.5%) and the highest menstrual cycle of respondents was oligomenorrhea as many as 29 people (46.8%). The results of the analysis showed a correlation value of r = 0.091, p-value = 0.481 (p > 0.05), which means there is no relationship between stress levels and female students' menstrual cycles. Respondents are expected to be able to maintain both physical and mental health, maintain good nutritional intake, exercise regularly and maintain their weight so that their menstrual cycle is not disrupted.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Siklus menstruasi dikatakan tidak normal apabila <21 hari atau >35 hari. Dampak siklus menstruasi yang tidak normal, jika tidak segera ditangani dapat meningkatkan risiko gangguan penyakit sistem reproduksi seperti gangguan kesuburan, infertilitas, polip rahim dan kista ovarium. Di Indonesia perempuan yang mengalami masalah siklus menstruasi tidak teratur sebanyak 14,4%. Salah satu faktor yang menyebabkan gangguan siklus menstruasi yaitu stres. Stres sering dialami oleh mahasiswi, dimana kelompok ini sedang menjalani fase transisi dan kritis sebelum menjalani kehidupan di masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan siklus menstruasi mahasiswi pada Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo. Desain penelitian ini <em>deskriptif korelatif </em>dengan pendekatan <em>Cross-Sectional</em>. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampel dengan subjek penelitian sejumlah 62 responden. Alat ukur yang digunakan dalam pengambilan data adalah kuesioner DASS 42. Analisa univariat untuk menggambarkan distribusi frekuensi tingkat stres dan siklus menstruasi, analisis bivariat untuk mencari hubungan kedua variabel diatas dengan menggunakan uji <em>Rank-Spearman.</em> Responden lebih banyak mengalami stres sedang sebanyak 22 orang (35,5%) dan siklus menstruasi responden terbanyak adalah oligomenorea sebanyak 29 orang (46,8%). Hasil analisis diperoleh hasil nilai korelasi r = 0,091, <em>p-value</em> = 0,481 (p > 0,05) yang artinya tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi mahasiswi. Responden diharapkan dapat menjaga kesehatan baik fisik maupun mental, menjaga asupan nutrisi yang baik, melakukan olah raga secara rutin serta menjaga berat badannya agar siklus menstruasi tidak terganggu. </p>2024-09-27T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jhhs/article/view/364Formulasi dan Evaluasi Mutu Fisik Sirup Sari Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) sebagai Antioksidan Alami2024-05-13T07:12:09+00:00Diah Ayu Kumala Sari[email protected]Anasthasia Pujiastuti[email protected]<p><em>Lime fruit (Citrus aurantifolia) contains essential oils, saponins, flavonoids and vitamin C. Lime juice can be made into antioxidant syrup preparations because it contains flavonoids and vitamin C. The purpose of this study was to make lime juice syrup with physical quality that meets the requirements and analyze the IC<sub>50</sub> value of the preparation.</em> <em>The syrup preparation was made using a mixing method with variations in lime juice concentration, namely 25% v/v, 30% v/v and 35% v/v.</em> <em>The evaluations conducted included organoleptic, homogeneity, pH, viscosity, specific gravity and antioxidant activity using the DPPH method with vitamin C as a comparator. The research data were analyzed statistically using one way Anova and Least Significant Difference (LSD) with SPSS version 26. The results of the physical quality evaluation of the syrup preparation were liquid, light yellow in color, had a distinctive lime odor, tasted sour to sweet, homogeneous, pH 4.03-4.50, viscosity 37.60-45.88 cPs, and specific gravity 1.247-1.260.</em> <em>The IC<sub>50</sub> value of Vitamin C was 11.04 ppm, lime juice 21.54 ppm, syrup preparation 33.96 - 46.54 ppm.</em> <em>Lime juice syrup (Citrus aurantifolia) that produces the best physical quality is formula 3 with an active substance concentration of 35% v/v, based on organoleptic, homogeneity, pH, specific gravity, and viscosity meet the requirements.</em> <em>The IC50 value of F1 syrup (25% v/v) is 46.54 ppm, F2 (30% v/v) is 41.48 ppm, and F3 (35% v/v) is 33.96 ppm, including the very strong category.</em></p> <p><strong>A</strong><strong>B</strong><strong>STRAK</strong></p> <p>Buah jeruk nipis <em>(Citrus aurantifolia)</em> mengandung minyak atsiri, saponin, flavonoid dan vitamin C. Sari buah jeruk nipis dapat dibuat sediaan sirup antioksidan karena mengandung flavonoid dan vitamin C<em>. </em>Tujuan penelitian ini yaitu membuat sirup sari buah jeruk nipis dengan mutu fisik yang memenuhi syarat dan menganalisis nilai IC<sub>50</sub> sediaan. Sediaan sirup dibuat menggunakan metode pencampuran dengan variasi konsentrasi sari buah jeruk nipis yaitu 25%v/v, 30%v/v dan 35%v/v. Evaluasi yang dilakukan meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, bobot jenis dan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dengan pembanding vitamin C. Data penelitian di analisis statistik menggunakan <em>one way Anova </em>dan <em>Least Significant Difference</em> (LSD) dengan SPSS versi 26. Hasil evaluasi mutu fisik sediaan sirup berbentuk cair, berwarna kuning muda, berbau khas jeruk nipis, berasa asam hingga manis, homogen, pH 4,03-4,50, viskositas 37,60-45,88 cPs, dan bobot jenis 1,247-1,260. Nilai IC<sub>50</sub> Vitamin C 11,04 ppm, sari buah jeruk nipis 21,54 ppm, sediaan sirup 33,96 - 46,54 ppm. Sirup sari buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang menghasilkan mutu fisik paling baik yaitu formula 3 dengan konsentrasi zat aktif 35%v/v, berdasarkan organoleptis, homogenitas, pH, bobot jenis, dan viskositas memenuhi syarat. Nilai IC<sub>50</sub> pada sirup F1 (25%v/v) sebesar 46,54 ppm, F2 (30%v/v) sebesar 41,48 ppm, dan F3 (35%v/v) sebesar 33,96 ppm termasuk kategori sangat kuat.</p>2024-09-27T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jhhs/article/view/477Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang ASI Eksklusif terhadap Paternal Breastfeeding Self Efficacy di Wilayah Puskesmas Lerep2024-09-03T03:57:53+00:00Hidayatunnisa Izza Arifiana[email protected]Tina Mawardika[email protected]<p><em>Breastfeeding mothers need support from the father so that the mother is able to exclusively </em><em>breastfeed (paternal breastfeeding self efficacy). Fathers' knowledge of exclusive breastfeeding will influence their perception of paternal breastfeeding self-efficacy. Father's perception of paternal breastfeeding self-efficacy will affect the father's attitude in helping mothers while breastfeeding. Health education with interesting media is needed to increase fathers' knowledge of paternal breastfeeding self efficacy. The purpose of the study was to determine the effect of exclusive breastfeeding health education on paternal breastfeeding self efficacy in the Lerep Health Center area</em><em>. The research design uses Quasi-Experimental with the nonequivalent with control group design. The population of this study was all husbands of breastfeeding mothers totaling 134 husbands. The research sample was determined by purposive sampling with respondents who met the criteria totaling 34 subjects. By using the Independent T Test obtained </em><em>p value (0.000) < α (0.05), it was concluded that there was a significant influence between exclusive breastfeeding health education on paternal breastfeeding self efficacy in the Lerep Health Center area. </em><em>The results of this study can add information for fathers in helping mothers breastfeed their babies through health education with video media so as to increase knowledge and positive attitudes in helping mothers breastfeed their babies.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Ibu menyusui membutuhkan dukungan dari ayah agar ibu mampu memberikan ASI secara eksklusif (<em>paternal breastfeeding self efficacy</em>). Pengetahuan ayah tentang ASI eksklusif akan mempengaruhi persepsi mereka tentang <em>paternal breastfeeding self efficacy</em>. Persepsi ayah tentang <em>paternal breastfeeding self efficacy</em> akan berpengaruh terhadap sikap ayah dalam membantu ibu saat menyusui. Pendidikan kesehatan dengan media yang menarik dengan melalui vidio animasi diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan ayah terhadap <em>paternal breastfeeding self efficacy. </em>Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan ASI eksklusif terhadap <em>paternal breastfeeding self efficacy</em> di wilayah Puskesmas Lerep. Desain penelitian menggunakan <em>Quasi Eksperimental</em> dengan <em>the nonequivalent with control group desain</em>. Populasi penelitian ini adalah seluruh suami dari ibu menyusui berjumlah 134 suami. Sampel penelitian ditentukan dengan <em>purposive sampling</em> dengan responden yang memenuhi kriteria berjumlah 34 subjek. Dengan menggunakan uji <em>Independent T Test</em> diperoleh nilai <em>p value</em> (0,000) < α (0,05), maka disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan kesehatan tentang ASI eksklusif terhadap <em>paternal breastfeeding self efficacy </em>di wilayah Puskesmas Lerep. Hasil penelitian ini dapat menambah informasi bagi ayah dalam membantu ibu menyusui bayinya melalui pendidikan kesehatan dengan media video sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap positif dalam membantu ibu menyusui bayinya.</p>2024-09-27T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jhhs/article/view/483Riwayat Preeklampsia, Usia dan Paritas Ibu Meningkatkan Resiko Preeklampsia, Studi Case Control di RSUD Gondosuwarno Ungaran2024-09-03T07:14:50+00:00Anissa Regita[email protected]Yulia Nur Khayati[email protected]<p><em>Preeclampsia is a symptom that occurs in women who are pregnant, giving birth and postpartum, characterized by hypertension, edema, and protein in the urine (proteinuria). Risk factors for preeclampsia include pregnancy, maternal and paternal factors. Several maternal factors that cause preeclampsia in mothers are maternal age, maternal parity and history of preeclampsia in previous pregnancies. The number of cases of preeclampsia in mothers treated at Dr. Gondo Suwarno Hospital in 2023 was 82 cases. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of preeclampsia in mothers at Dr. Gondo Suwarno Hospital Ungaran. The design of this study used case control. The population of this study were mothers giving birth at Dr. Gondo Suwarno Hospital Ungaran in January - December 2023 totaling 954 people. The sample used with a case and control ratio of 1:2 was 246 respondents, namely 82 cases and 164 controls. The sampling technique in the case used total sampling and control samples with simple random sampling. The data instrument used a master table. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis with the chi-square test. Univariate analysis of the category of respondents of non-risk age totaled 195 people (79.3%) and the age at risk totaled 51 people (20.7%), the category of primipara and multipara parity totaled 224 people (91.1%) and the parity of nullipara and grandemultipara totaled 22 people (8.9%), mothers giving birth with the category of no history of preeclampsia in previous pregnancies totaled 205 people (83.3%) and there was a history of preeclampsia in previous pregnancies totaled 41 people (16.7%). The results of the bivariate analysis between age and the incidence of preeclampsia obtained a p-value of 0.000 and OR 5.463, the results of the analysis between parity and the incidence of preeclampsia obtained a p-value of 0.000 and OR </em><em>2,856, the results of the analysis between the history of preeclampsia in previous pregnancies with the incidence of preeclampsia obtained a p-value of 0.000 and OR 5.260. There is a significant relationship between maternal age, maternal parity and history of preeclampsia in previous pregnancies with the incidence of preeclampsia.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> </p> <p>Preeklamsia merupakan gejala yang timbul pada wanita yang sedang hamil, bersalin dan masa nifas dengan ditandai adanya hipertensi, edema, dan adanya protein dalam urin (proteinuria). Faktor resiko penyebab preeklamsia meliputi faktor kehamilan, maternal dan paternal. Beberapa faktor maternal yang menyebabkan preeklamsia pada ibu bersalin yaitu usia ibu, paritas ibu dan riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya. Jumlah kasus preeklamsia pada ibu bersalin yang ditangani RSUD dr. Gondo Suwarno tahun 2023 berjumlah 82 kasus. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklamsia pada ibu bersalin di RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran. Desain penelitian ini menggunakan <em>case control</em>. Populasi penelitian ini ibu bersalin di RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran pada bulan Januari - Desember 2023 berjumlah 954 orang. Sampel yang digunakan dengan perbandingan kasus dan control 1:2 sebanyak 246 responden yaitu 82 kasus dan 164 kontrol. Teknik sampling pada kasus menggunakan total sampling dan sampel kontrol dengan simple random sampling. Instrumen data menggunakan master tabel. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji <em>chi-square</em>. Analisis univariat kategori responden usia tidak beresiko berjumlah 195 orang (79,3%) dan usia beresiko berjumlah 51 orang (20,7%), kategori paritas primipara dan multipara berjumlah 224 orang (91,1%) dan paritas nullipara dan grandemultipara berjumlah 22 orang (8,9%), ibu bersalin dengan kategori tidak ada riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya berjumlah 205 orang (83,3%) dan ada riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya berjumlah 41 orang (16,7%). Hasil analisis bivariat antara usia dengan kejadian preeklamsia didapatkan nilai <em>p-value </em>sebesar 0,000 dan OR 5,463, hasil analisis antara paritas dengan kejadian preeklamsia didapatkan nilai <em>p-value </em>sebesar 0,000 dan OR 2,856, hasil analisis antara riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya dengan kejadian preeklamsia didapatkan nilai <em>p-value </em>sebesar 0,000 dan OR 5,260. Terdapat hubungan signifikan antara usia ibu, paritas ibu dan riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya dengan kejadian preeklamsia.</p>2024-09-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jhhs/article/view/473Efektivitas Coaching terhadap Kepatuhan Bundle Cauti pada Petugas dalam Pencegahan Cauti2024-09-03T04:25:58+00:00Linawati Neny Yunitasari[email protected]Tri Ismu Pujiyanto[email protected]<p><em>Successful prevention of CAUTI HAIs can be realised by improving nurse compliance in implementing the CAUTI bundle. Coaching is one way to maximise performance. This study aimed to analyse the effectiveness of coaching in improving nurses' compliance with the CAUTI bundle. This research method is quantitative with a Quasy Experiment approach. The treatment group was given an intervention with coaching, the control group was given education using the CAUTI bundle. The number of research samples was 40 where 20 respondents in the control group and 20 respondents in the treatment group. Because the Post-test research variables in the normality test of the control and treatment groups were not normally distributed, the next tests used were the Mann Whitney test and the Wilcoxon Sum Rank Test.The results showed that there was no difference in compliance after being given education using the CAUTI bundle by IPCN at PPJA. As for the treatment group, it can be concluded that there is a difference in compliance after being given coaching using the CAUTI bundle by involving nurse in chief at PPJA. The intervention was more effective in the treatment group than the control group. The scope of further research is expected to analyse all managerial functions of the use of coaching in officer compliance with the CAUTI bundle.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Keberhasilan pencegahan HAIs CAUTI dapat terwujud dengan meningkatkan kepatuhan perawat dalam menerapkan bundle CAUTI<em>. Coaching</em> merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan kinerja. Tujuan penelitian ini menganalisis efektifitas pengggunaan <em>coaching</em> dalam meningkatkan kepatuhan petugas terhadap bundle CAUTI. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan <em>Quasy Eksperiment. </em>Kelompok perlakuan diberi intervensi dengan <em>coaching</em>, kelompok kontrol diberi edukasi menggunakan bundle CAUTI. Jumlah sampel penelitian 40 dimana 20 responden di kelompok kontrol dan 20 responden di kelompok perlakuan. Karena variabel penelitian Post-test pada uji normalitas kelompok kontrol dan perlakuan tidak berdistribusi normal maka uji selanjutnya yang digunakan adalah uji <em>Mann Whitney</em> dan uji <em>Wilcoxon Sum Rank Test. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kepatuhan setelah diberikan edukasi menggunakan bundle CAUTI oleh IPCN pada PPJA. Sedangkan untuk kelompok perlakuan dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kepatuhan setelah diberikan <em>coaching</em> menggunakan bundle CAUTI dengan melibatkan kepala ruang pada PPJA. Intervensi lebih efektif pada kelompok perlakuan daripada kelompok kontrol. Ruang lingkup penelitian selanjutnya diharapkan bisa menganalisis semua fungsi manajerial pengggunaan <em>coaching</em> dalam kepatuhan petugas terhadap bundle CAUTI.</p>2024-09-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jhhs/article/view/502Deskripsi Tingkat Kecemasan pada Pasien Pra-Operasi 2024-10-02T01:39:34+00:00Weni Hastuti[email protected]<p><em>Anxiety is shown directly through physiological changes, such as shaking, sweating, increased pulse rate and abdominal pain. These changes cause the patient to become fussy, talk quickly, and respond to startle. These changes certainly cause the patient to become uncomfortable so this feeling of anxiety needs to be reduced or eliminated. Pre-operative knowledge can help patients and families recognize the anxiety they feel. method is descriptive research conducted at Indriati Hospital from 27 May to 20 June 2024 with a sample size of 67 people, using a purposive sampling method, with a questionnaire instrument, using univariate analysis. Research Results Age characteristics of respondents aged <20 years and 20-29 years were 20 people (30%). The gender is mostly female, 34 people (50.7%). Most of them had high school education, namely 30 people (44.7%). The majority of housewives work, namely 20 (30%). The level of anxiety is that most of them are not anxious, amounting to 58 people (86.5%) and mild anxiety totaling 4 people (6%), moderate anxiety totaling 3 people (4.5%), severe anxiety totaling 2 people (3%). The conclusion is that most respondents do not experience anxiety</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Kecemasan ditunjukkan secara langsung melalui perubahan fisiologis, seperti gemetar, berkeringat, peningkatan denyut nadi dan nyeri perut. Perubahan ini menyebabkan pasien menjadi rewel, bicara cepat, respons terkejut. Perubahan tersebut tentunya menyebabkan pasien menjadi tidak nyaman sehingga rasa cemas ini perlu dikurangi atau dihilangkan. Pengetahuan tentang Pra-operasi dapat membantu pasien dan keluarga mengenali kecemasan yang dirasakan. Metode Penelitian ini adalah penelitian deskriptif penelitian dilakukan di Rumah Sakit Indriati pada tanggal 27 mei sampai 20 Juni 2024 dengan jumlah sampel 67 orang, dengan teknik metode sampling purposive sampling, dengan instrumen Kuesioner, menggunakan analisis univariat. Hasil Penelitian Karakteristik umur responden umur <20 tahun dan 20-29 tahun sebanyak 20 orang (30%). Jenis kelamin sebagian besar perempuan 34 orang (50,7%). Pendidikan sebagian besar SMA yaitu sebanyak 30 orang (44,7%). Pekerjaan sebagian besar IRT yaitu sebanyak 20 (30%). Tingkat kecemasan sebagian besar tidak cemas berjumlah 58 orang (86,5%) dan kecemasan ringan berjumlah 4 orang (6%) cemas sedang berjumlah 3 orang (4,5%), cemas berat berjumlah 2 orang (3%). Kesimpulan sebagian besar responden tidak mengalami cemas.</p>2024-09-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jhhs/article/view/434Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Tuberkulosis Hasil Pemeriksaan Tcm (+) 2024-09-26T12:40:27+00:00Heni Rosidah[email protected]Puji Lestari[email protected]<p><em>Tuberculosis disease is the most common cause of death in the world, every year there are 10 million cases of tuberculosis. The role of the family is very influential on the recovery of tuberculosis disease, and compliance with taking medication is also very influential in the success of treatment. One of the factors that influence patient compliance with taking medication is family support, To determine the relationship between family support and compilance to taking medication in tuberculosis patients with TCM (+) examination results in the Kedungwuni I Health Center work area, Pekalongan Regency. The research design used descriptive correlative method, collecting with questionnaires as many as 68 respondents, the sampling technique used Accidental Sampling. Analysis using the Kolmogorov-spirnov test. Family’s role who support patients as much as 94.1% while the level of compliance with taking medication is high category 80.6%, bivariate tests showed no association between family support and adherence to taking medication for tuberculosis patients with a p-value> 0.05. There is no significant relationship between family support and compilance to taking medication in tuberculosis patients with TCM (+) examination results in the Kedungwuni I Health Center working area, Pekalongan Regency.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penyakit tuberkulosis merupakan penyebab kematian paling banyak di dunia, setiap tahun terdapat 10 juta kasus tubekulosi. Peran keluarga sangat berpengaruh terhadap kesembuhan penyakit tuberculosis, dan kepatuhan minum obat juga sangat berpengaruh dalam kesuksesan pengobatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien minum obat adalah dukungan keluarga, Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis hasil pemeriksaan TCM (+) di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif korelatif, pengumpulan dengan kuesioner sebanyak 68 responden, tekhik pengambilan sampel menggunakan <em>simple random sampling, </em>Analisa menggunakan uji Kolmogorov-smirnov Hasil penelitian peran keluarga yang mendukung pasien sebanyak 94,1% sedangkan tingkat kepatuahn minum obat kategori tinggi 80,6%, Uji bivariat menunjukan tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien tuberkulosis dengan p-value > 0,05 Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberculosis hasil pemeriksaan TCM (+) di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan.</p>2024-09-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jhhs/article/view/453Prenatal Yoga untuk Intensitas Nyeri Punggung pada Ibu Hamil 2024-09-03T03:15:47+00:00Vanisa[email protected]Hapsari Windayanti[email protected]<p><em>Back pain in pregnant women in the second and third trimesters is a common complaint that often occurs in pregnant women. Several physical changes occur that cause discomfort for pregnant women in the second and third trimesters, such as frequent urination, dizziness, back pain. Factors that can influence the occurrence of back pain during pregnancy include changes in body posture and increasing body weight. Back pain can be treated with non-pharmacological methods, namely prenatal yoga. Preliminary study on 24 mothers in Bajangan Village, Bringin District, 6 (42.86%) pregnant women experienced back pain. The aim of this research was to determine the differences before and after prenatal yoga on back pain in pregnant women in Bajangan Village, Bringin District.This type of research is quantitative research. Quasi-experimental research design with One Group Pretest Posttest design. The population of this study was 24 pregnant women in the second and third trimesters, with a sample size of 15 people. The sampling technique uses purposive sampling. The research instrument uses a Numeric Branch Scale (NRS) observation sheet. The average research result before being given prenatal yoga was 4.27, while the average after doing prenatal yoga was 2.20. Based on statistical analysis, it was found that the p-value was 0.002 <0.05. This shows that 0.003 is smaller than 0.05, namely Ha is accepted. There is a difference before and after prenatal yoga on back pain for pregnant women in the second and third trimesters in Bajangan Village, Bringin District, Semarang Regency. It is hoped that pregnant women will apply prenatal yoga classes to reduce back pain</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Nyeri punggung pada ibu hamil trimester II dan III merupakan keluhan umum yang sering terjadi pada ibu hamil. Beberapa perubahan fisik yang terjadi sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu hamil di trimester II dan III seperti sering buang air kecil, pusing, nyeri punggung. Faktor yang bisa memengaruhi terjadinya nyeri punggung selama kehamilan salah satunya yaitu perubahan pada postur tubuh, dan berat badan yang semakin bertambah. Nyeri punggung dapat diatasi dengan metode nonfarmakologi yaitu prenatal yoga. Studi pendahuluan pada 24 ibu hamil di Desa Bajangan Kecamatan Bringin 6 (42,86%) ibu hamil mengalami nyeri punggung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan prenatal yoga terhadap nyeri punggung pada ibu hamil di Desa Bajangan Kecamatan Bringin. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian <em>quasi eksperimen</em> dengan <em>rancangan One Group Pretest Posttest.</em> Populasi dari penelitian ini adalah 24 ibu hamil trimester II dan III, dengan jumlah sampel 15 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>purposive</em> <em>sampling</em>. Instument penelitian menggunakan lembar observasi skala <em>Numeric Ranting Scale (NRS)</em>. Hasil penelitian rata-rata sebelum diberikan prenatal yoga 4,27, sedangkan rata-rata setelah dilakukan prenatal yoga 2,2. Berdasarkan dari analisis statistik didapakan nilai p-value 0,002 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima. Ada perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan prenatal yoga terhadap nyeri punggung ibu hamil di Desa Bajangan Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Diharapkan ibu hamil mau melakukan prenatal yoga, sebagai salah satu cara mengurangi nyeri punggung.</p>2024-09-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jhhs/article/view/499Gambaran Pengetahuan dan Persepsi Apoteker dalam Melakukan Skrining Resep Obat Hipertensi pada Ibu Hamil dan Menyusui2024-09-26T12:30:26+00:00Dian Oktianti[email protected]Al Hajar Fuadatus Zurroh[email protected]Ade Pratama[email protected]<p><em>The maternal mortality rate in Indonesia in 2021 due to hypertension in pregnancy was 1,077. Pregnant women should get appropriate hypertension drugs and continue until breastfeeding if blood pressure has not stabilized. This study aims to determine pharmacists' knowledge and perceptions of pharmacists towards screening prescriptions for hypertension in pregnant and lactating women so as to increase safety and reduce the risk of maternal and infant mortality. The research method used was descriptive research, data collection using questionnaires and interviews. Respondents in this study were doctors and pharmacists who met the research criteria, namely 20 pharmacists and 3 obstetricians and gynecologists. The results showed 14 (75%) pharmacists answered correctly about hypertension drugs that are safe for pregnant women, 6 (30%) drugs to treat preeclampsia, and 4 (20%) drugs for eclampsia patients. A total of 19 (95%) pharmacists had difficulty serving hypertension prescriptions for pregnant and lactating women and 18 (90%) had difficulty knowing drug safety. The conclusion of this study is the pharmacist's knowledge of hypertension therapy in pregnant and lactating women, the average who answered correctly was 8 (43.75%) people, who experienced difficulties when serving prescriptions as many as 19 (95%) people. All 20 pharmacists (100%) answered that they needed training and information sources regarding safe hypertension therapy for pregnant and lactating women. </em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Angka kematian ibu di Indonesia tahun 2021 yang disebabkan karena hipertensi dalam kehamilan adalah 1.077. Ibu hamil harus mendapatkan obat hipertensi yang sesuai dan dilanjutkan sampai proses menyusui apabila tekanan darah belum stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan persepsi apoteker terhadap skrining resep obat hipertensi pada ibu hamil dan menyusui sehingga meningkatkan keamanan dan menurunkan risiko kematian ibu dan bayi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, pengambilan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Responden dalam penelitian ini adalah dokter dan apoteker yang memenuhi kriteria penelitian, yaitu 20 apoteker dan 3 dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Hasil penelitian menunjukkan 14 (75%) apoteker menjawab benar mengenai obat hipertensi yang aman untuk ibu hamil, 6 (30%) obat untuk mengatasi preeklamsia, dan 4 (20%) obat untuk pasien eklamsia. Sebanyak 19 (95%) apoteker kesulitan melayani resep hipertensi untuk ibu hamil dan menyusui dan 18 (90%) kesulitan mengetahui keamanan obat. Kesimpulan penelitian ini adalah pengetahuan apoteker terhadap terapi hipertensi pada ibu hamil dan menyusui rata-rata yang menjawab benar adalah 8 (43,75%) orang, yang mengalami kesulitan saat melayani resep sebanyak 19 (95%) orang. Seluruh apoteker 20 (100%) menjawab membutuhkan pelatihan dan sumber informasi mengenai terapi hipertensi yang aman untuk ibu hamil dan menyusui.</p>2024-09-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jhhs/article/view/302Karakteristik Fisik dan Uji Iritasi Krim Pelembab Maskne Kombinasi Minyak Biji Labu Kuning (Cucurbita moschata Seed Oil) Dan Niasinamide2023-09-12T02:38:49+00:00Istianatus Sunnah[email protected]Tiara Anggraeni[email protected]Ghina Atika Fadiyah[email protected]Agitya Resti Erwiyani[email protected]<p><em>Face masks that are used too long and often cause acne called maskne. The emergence of acne can be overcome by using a moisturizer. One of the ingredients that can be added to the moisturizer formula is niacinamide. This substance has potential anti-inflammatory activity to treat acne vulgaris. In the maskne formulation, vegetable oil can be added as an emollient, one of which is pumpkin seed oil. The purpose of this study was to analyze the content of pumpkin seed oil metabolite compounds and evaluate the physical characteristics of maskne moisturizing cream. The variation of pumpkin seed oil concentration used was 5% and 10%. Identification of the content of metabolite compounds in pumpkin seed oil was carried out qualitatively. Physical properties were observed for 4 weeks. Dermal irritation test refers to BPOM 2014. The physical characteristics of the preparation were analyzed by one way ANOVA. Organoleptic and homogeneity observations were analyzed descriptively. Phytochemical screening of pumpkin seed oil contains flavonoids and saponins. Organoleptic observations, the cream preparation was homogeneous, semi-solid, white in color, thick in shape and odorless. The cream has a pH of ± 8, adhesion for 1.13-1.60 seconds, spreading power in a diameter of 5.11-5.54 cm, and viscosity of 7376-10014.67 cP. No edema and erythema were found after application to the skin. Pumpkin seed oil contains flavonoids. MBLK maskne moisturizing cream combined with niacinamide meets the physical characteristics of pH, spreading power, adhesion, viscosity, centrifugation and non-irritating.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Masker penutup wajah yang digunakan terlalu lama dan sering menyebabkan timbulnya jerawat yang disebut<em> maskne. </em>Timbulnya jerawat tersebut dapat diatasi dengan penggunaan pelembab. Salah satu bahan yang dapat ditambahkan dalam formula pelembab yaitu niasinamid. Zat ini memiliki aktivitas anti inflamasi yang potensial untuk mengobati akne vulgaris. Dalam formulasi maskne dapat ditambahkan minyak nabati sebagai emolient salah satunya minyak biji labu kuning. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kandungan senyawa metabolit minyak biji labu kuning dan mengevaluasi karakteristik fisik krim pelembab <em>maskne</em>. Variasi konsentrasi minyak biji labu kuning yang digunakan 5% dan 10%. Identifikasi kandungan senyawa metabolit dalam minyak biji labu kuning dilakukan secara kualitatif. Sifat fisik diamati selama 4 minggu. Uji iritasi dermal mengacu pada BPOM 2014. Karakteristik fisik sediaan dianalisis dengan <em>one way</em> ANOVA. Pengamatan organoleptis dan homogenitas dianalisis secara deskriptif. Skrining fitokimia minyak biji labu kuning mengandung flavonoid dan saponin. Pengamatan secara organoleptis, sediaan krim homogen, semi padat, berwarna putih, bentuk kental dan tidak berbau. Krim memiliki pH ± 8, daya pelekatan selama 1,13-1,60 detik, daya penyebaran dalam diameter 5,11-5,54 cm, dan viskositas 7376-10014,67 cP. Tidak ditemukan udema dan eritema setelah diaplikasikan di kulit. Minyak biji labu kuning mengandung flavonoid. Krim pelembab <em>maskne</em> MBLK kombinasi dengan niasinamid memenuhi karakteristik fisik pH, daya sebar, daya lekat, viskositas, sentrifugasi dan tidak iritatif.</p>2024-09-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jhhs/article/view/407Hubungan Dukungan Ibu dengan Kecemasan Menghadapi Menarche Siswi di MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 20232024-09-18T03:45:45+00:00Erna Rahayu[email protected]Vistra Veftisia[email protected]<p><em>Anxiety facing menarche is a feeling characterized by physical tension, worry and the assumption that something bad will happen during menarche. Parents, especially mothers, play a role in providing support including basic knowledge and matters related to menarche. In MI Miftahul huda, 4 out of 7 schoolgirls experienced anxiety, felt tense and afraid if they would face menarche because they had not received maternal support, and 3 of them also felt worried and anxious about facing menarche, even though they had received support from their mothers. Meanwhile, as many as 3 schoolgirls who have also received support from their mothers in the form of informational and instrumental support do not experience anxiety. This study aims to determine the relationship between maternal support and anxiety facing menarche students at Mi Miftahul Huda Sumberejo 01 in 2023. Research Methods: This study used a correlational analytic design with a cross sectional approach. The population of this study were adolescents aged 10-12 years, namely 49 female students. The sampling technique in this study used purposive sampling with a total sample size of 46. Data analysis using chi square analysis. Research Results: Most respondents with good support were 26 respondents (54.5%), and respondents who experienced mild anxiety were 16 (34.8%). Obtained a p value of 0.000 < α (0.05), then Ho is rejected, meaning that there is a significant relationship between maternal support and anxiety facing menarche. Conclusion: There is a relationship between maternal support and anxiety facing menarche. Health workers should provide education related to Menarche through adolescent posyandu activities or prom KRR in schools. </em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Kecemasan menghadapi <em>menarche</em> merupakan perasaan yang ditandai oleh ketegangan fisik, kekhawatiran dan anggapan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi saat <em>menarche</em>. Orang tua terutama ibu berperan dalam memberikan dukungan meliputi pengetahuan dasar dan hal yang berkaitan dengan <em>menarche</em>. Di MI Miftahul huda didapatkan 4 dari 7 siswi mengalami kecemasan, merasa tegang dan takut jika nantinya menghadapi <em>menarche</em> karena belum mendapatkan dukungan ibu, dan 3 diantaranya juga merasa khawatir, dan cemas untuk menghadapi <em>menarche</em>, meskipun sudah mendapatkan dukungan dari ibu. Sementara itu, sebanyak 3 siswi yang juga sudah mendapatkan dukungan dari ibu berupa dukungan informasional dan instrumental tidak mengalami kecemasan. Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Dukungan Ibu Dengan Kecemasan Menghadapi <em>Menarche</em> Siswi Di Mi Miftahul Huda Sumberejo 01 Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan <em>c</em><em>ross sectional</em>. Populasi penelitian ini adalah remaja berusia 10 – 12 tahun yaitu sebanyak 49 siswi. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan <em>purposive sampling </em>dengan jumlah sampel sebanyak 46. Analisis data menggunakan analisis <em>chi square</em>. Didapatkan sebagian besar responden dengan dukungan baik sebanyak 26 responden (54,5%), dan responden yang mengalami cemas ringan sebanyak 16 (34,8%). Diperoleh nilai <em>p value </em>sebesar 0,000 < α (0,05), maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan ibu dengan kecemasan menghadapi <em>menarche</em>. Ada hubungan antara dukungan ibu dengan kecemasan menghadapi <em>menarche</em>. Hendaknya tenaga kesehatan meberikan edukasi terkait Menarche melalui kegiatan posyandu remaja atau prom KRR di sekolah.</p>2024-09-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jhhs/article/view/501Analisis Flavonoid Total Fraksi N-Heksan Ekstrak Biji Labu Kuning (Cucurbita moschata) Secara Spektrofotometri UV-VIS2024-09-30T14:04:27+00:00Istianatus Sunnah[email protected]Melati Aprilliana Ramadhani[email protected]Devi Mardiyanti[email protected]<p><em>Infertility is one of the main health problems in Indonesia experienced by women with a percentage of 20-35%. One of the supporting therapies for infertility is the use of medicinal plants. One part of the plant that has many benefits in herbal medicine is pumpkin seeds (Cucurbita moschata). Pumpkin seeds contain flavonoid compounds, namely phytoestrogen isoflavones, which have similar properties to estrogen in the body. The purpose of this study was to analyze the total flavonoid content of pumpkin seeds as an initial stage in their activity as a fertility agent in women. The extraction method used was maceration using 96% ethanol, then the evaporation process was carried out, and the final stage was fractionation using ethyl acetate and n-hexane. Quantitative flavonoid tests were carried out on the n-hexane fraction using the UV-Vis spectrophotometry method. The results of the qualitative test of the n-hexane fraction of pumpkin seed extract were positive for flavonoids. Quantitative tests of the n-hexane fraction of pumpkin seed extract with 3 replications obtained total flavonoid levels, respectively, were 27.77; 27.15; and 27.36 mgQE/g. Pumpkin seeds contain non-polar flavonoids. The n-hexane fraction of pumpkin seed extract contains flavonoids with an average total flavonoid content of 27.43±0.32 mgQE/g.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Infertilitas merupakan salah satu permasalahan kesehatan utama di Indonesia yang dialami oleh wanita dengan persentase 20-35%. Salah satu terapi penunjang pada infertilitas dengan pemanfaatan tumbuhan yang berkhasiat obat. Salah satu bagian tumbuhan yang memiliki banyak manfaat dalam pengobatan herbal adalah biji labu kuning (<em>Cucurbita moschata</em>). Biji labu kuning mengandung senyawa golongan flavonoid yaitu isoflavon fitoestrogen yang memiliki kemiripan sifat dengan estrogen di dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kadar total flavonoid biji labu kuning sebagai tahapan awal dalam aktivitasnya sebagai agen fertilitas pada wanita. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi menggunakan etanol 96%, kemudian dilakukan proses evaporasi, dan tahapan akhir dilakukan fraksinasi dengan menggunakan etil asetat dan n-heksan. Uji kuantitatif flavonoid dilakukan pada fraksi n-heksan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil uji kualitatif fraksi n-heksan ekstrak biji labu kuning adalah positif mengandung flavonoid. Uji kuantitatif fraksi n-heksan ekstrak biji labu kuning dengan 3 kali replikasi didapatkan kadar flavonoid total berturut-turut adalah 27,77; 27,15; dan 27,36 mgQE/g. Biji labu kuning memiliki kandungan flavonoid non polar. Fraksi n-heksan ekstrak biji labu kuning mengandung flavonoid dengan kadar flavonoid total rata-rata 27,43±0,32 mgQE/g.</p>2024-09-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jhhs/article/view/491Lingkar Pinggang Berkorelasi dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Lansia dengan DM2024-09-18T05:09:52+00:00Tanty Anggi Wulandari[email protected]Suwanti[email protected]<p><em>Indonesia is one of the top 10 countries with the highest number of DM sufferers. It is predicted to rise to fifth place in 2025 ( number of sufferers of 12.4 million people). One of the factors that influences the occurrence of DM is nutritional status, both obesity and central obesity. Central obesity can be seen from measuring the waist circumference ratio. Achieving good nutritional status is always associated with blood glucose levels. This study aims to determine and analyze the relationship between waist circumference and blood sugar levels in the elderly. The research design used is quantitative research with a cross-sectional survey approach. The population is all elderly people suffering from DM at the Pandu Senjaya Community Health Center in March-April 2024, totaling 58 people. The sample was 58 respondents with a total enumerative sampling technique. The results were 27 elderly people had a waist circumference in the normal category and 31 elderly people had an abnormal waist circumference. Most of the elderly had poor GDS, 38 elderly (65.5%). There is a relationship between waist circumference and blood sugar levels in the elderly at the Pandu Senjaya Community Health Center(p value 0.033)(α=0.05)). It is recommended that the elderly maintain their diet, increase physical activity and manage stress to avoid obesity which results in DM.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Indonesia merupakan salah satu dari 10 besar negara dengan jumlah penderita DM terbanyak. Diprediksikan akan menjadi peringkat ke-5 pada tahun 2025 (jumlah penderita 12,4 juta jiwa). Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya DM adalah status gizi baik obesitas maupun obesitas sentral. Obesitas sentral dapat dilihat dari pengukuran rasio lingkar pinggang. Pencapaian status gizi yang baik berkaitan dengan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis hubungan antara lingkar pinggang dengan kadar gula darah sewaktu pada lansia. Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Populasi yaitu seluruh lansia penderita DM di Puskesmas Pandu Senjaya bulan Maret-april 2024 sejumlah 58 orang. Sampel sebanyak 58 responden dengan teknik <em>total enumerative sampling</em>. Hasil dari penelitian yaitu lansia dengan lingkar pinggang kategori normal sejumlah 27 lansia dan tidak normal 31 lansia. Sebagian besar lansia memiliki GDS (Gula Darah Sewaktu) buruk sebanyak 38 lansia (65.5%). Terdapat hubungan antara lingkar pinggang dengan kadar gula darah sewaktu pada lansia di Puskesmas Pandu Senjaya (p value 0.033) (α=0.05). Disarankan kepada lansia agar menjaga pola makan, meningkatkan aktifitas fisik, dan mengelola stres sehingga terhindar dari obesitas yang berakibat terkena penyakit DM.</p>2024-09-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)