https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jpmmi/issue/feedJurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia (Indonesian Journal of Independent Community Empowerment)2024-09-24T15:00:08+00:00Aristiyanto[email protected]Open Journal Systems<div class="body"> <div class="description"> <div style="border: 2px #444F71 solid; padding: 10px; background-color: #f0ffff; text-align: left;"> <ol> <li>Nama Jurnal: <a href="http://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jpmmi">Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia</a></li> <li>Singkatan: JPMMI</li> <li>Frekuensi: Februari dan Agustus</li> <li>ISSN: Print - | Online 2621-1254</li> <li>Editor in Chief: Aristiyanto, S. Si. M. Pd.</li> <li>DOI: 10.35473/jpmmi</li> <li>Akreditasi : -</li> <li>Penerbit: LPPM Universitas Ngudi Waluyo</li> </ol> </div> <p>Jurnal JPMMI terbit dua kali setahun pada bulan Februari dan Agustus berisi tentang tulisan ilmiah tentang hasil pengabdian</p> </div> </div>https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jpmmi/article/view/455OPTIMALISASI PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK MENJADI ECO-ENZYME UNTUK PEMBUATAN SABUN PADAT DAN DETERGEN DI DESA KEMETUL2024-08-09T05:43:37+00:00Siti Agnisa Aulia[email protected]Faizal Ghozali Abas[email protected]Fajar Awang Irawan[email protected]Suprapto[email protected]<p>Sampah masih menjadi masalah utama yang menjadi focus pemerintah saat ini, terutama sampah organic. Sampah organic dalam cakupan rumah rangga dapat diolah menjadi Eco-Enzyme. Eco-enzyme selain dimanfaatkan menjadi pupuk dapat juga dimanfaatkan sebagai cairan pembersih yaitu sabun. Tujuan dari pelatihan pembuatan sabun dari eco-enzyme adalah untuk melatih dan menambah keterampilan ibu-ibu KWT Dewi Sri akan pemanfaatan cairan eco-enzyme. Metode yang digunakan pada saat kegiatan adalah praktik secara langsung dan diskusi. Sekitar 45 peserta mengikuti kegaitan pelatihan ini. Hasil kegiatan yaitu kegiatan pelatihan berlangsung dengan lancar yang ditandai dengan apresiasi dan antusiasme peserta dari ibu-ibu KWT Dewi Sri Dusun Sipenggung Desa Keemetul selama melaksanakan kegiatan pembuatan sabun padat dan detergent dari eco enzyme. Kesimpulan penelitian ini pelatihan berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu KWT Dewi Sri. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat ditambahkan inovasi penambahan pada sabun agar menjadi ciri khas Desa Kemetul.</p>2024-08-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia (Indonesian Journal of Independent Community Empowerment)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jpmmi/article/view/461SOSIALIASI ANTI-NARKOBA DI KALANGAN ANAK SD NEGERI KEMETUL SEBAGAI BENTUK PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA2024-08-12T08:25:53+00:00Dyah Ayu Artanti Delisya Sidiki[email protected]Erik Syaputra Johan[email protected]Fajar Awang Irawan[email protected]Agus Sudibyo[email protected]<p>Tujuan dari artikel ini adalah untuk mendidik dan meningkatkan kesadaran di kalangan anak-anak tentang bahaya yang melekat pada narkoba. Sosialisasi bertujuan untuk memberikan penjelasan dan kesadaran mengenai konsekuensi buruk yang terkait dengan pengetahuan tentang narkoba, dengan tujuan agar anak-anak di Desa Kemetul terhindar dari penyalahgunaan narkoba. Metode yang digunakan dalam tulisan ini melibatkan penggunaan sosialisasi dan kuis. Individu yang memiliki kemampuan untuk menjawab dengan benar akan diberi hadiah berupa minuman ringan sebagai insentif. Selama proses sosialisasi, sebagian besar siswa memiliki pemahaman umum tentang narkoba. Namun, pengetahuan mereka tentang komposisi khusus obat-obatan terbatas. Topik yang menarik meliputi sifat berbagai narkoba, ciri-ciri pengguna narkoba, tingkat risiko yang terkait dengan narkoba, dan strategi untuk pencegahan narkoba. Oleh karena itu, penyajian konten dijelaskan secara menyeluruh dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak-anak. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya pemahaman dan kegagalan siswa untuk mengenali pentingnya upaya anti-narkoba. Hal lainnya mencakup faktor lingkungan. Keluarga dan sekolah memainkan peran penting dalam menawarkan dukungan dan bimbingan kepada anak-anak untuk mencegah penggunaan narkoba. Langkah selanjutnya yang disarankan setelah sosialisasi anti-narkoba adalah pembentukan masyarakat yang kuat dan efektif untuk mengatasi dan mencegah penggunaan narkoba secara efektif. Selanjutnya, lakukan tindakan untuk mengawasi dan mendeteksi kasus penyalahgunaan narkoba dalam masyarakat.</p>2024-08-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia (Indonesian Journal of Independent Community Empowerment)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jpmmi/article/view/464INOVASI BEER PLETOK SEBAGAI KULINER ASLI DAERAH MELALUI PELATIHAN DAN DEMONTRASI MASAK DI DESA KEMETUL KAB. SEMARANG2024-08-14T14:04:24+00:00Azalia Ardra Adristy Sahasika[email protected]Nur Fadiyah Choirunnissa[email protected]Suprapto[email protected]Agus Sudibyo[email protected]Fajar Awang Irawan[email protected]<p>Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu strategi efektif untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. Artikel ini membahas tentang pelatihan yang diberikan kepada Kelompok Wanita Tani Dewi Sri di Desa Kemetul, dengan tujuan untuk memanfaatkan tanaman toga, khususnya jahe, menjadi minuman rempah Lime bir pletok. Kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan cara pendemonstrasian cara membuat Beer pletok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan praktik langsung, di mana peserta diajak untuk terlibat dalam setiap tahap pembuatan minuman tersebut, mulai dari pemilihan bahan hingga proses pengolahan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa masyarakat, khususnya anggota kelompok wanita tani, dapat diberdayakan melalui pelatihan ini. Mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembuatan minuman rempah, tetapi juga mendapatkan pemahaman tentang potensi ekonomi dari produk yang dihasilkan.</p>2024-08-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia (Indonesian Journal of Independent Community Empowerment)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jpmmi/article/view/467SOSIALISASI RUMAH SEHAT DAN LAYAK HUNI PADA IBU PKK DI DUSUN KALIWARAK DESA KEMETUL KECAMATAN SUSUKAN2024-08-14T15:02:40+00:00Intania Dinda Febriyanti[email protected]Lauza Najeline Mutiara Annisa Ritnalani[email protected]Fajar Awang Irawan[email protected]Agus Sudibyo[email protected]<p>Rumah yang sehat dan layak huni merupakan tempat perlindungan dan istirahat yang memenuhi standar keselamatan bagi penghuninya. Peserta program ini terdiri dari ibu-ibu PKK di RT 01 dan RT 02 Dusun Kaliwarak, Desa Kemetul. Kegiatan sosialisasi pada masyarakat ini bertujuan memberikan pengetahuan, meningkatkan kesadaran serta pemahaman masyarakat dalam mewujudkan rumah sehat dan layak huni, serta dapat mengelola dan menata pemukiman perumahan yang sehat dan layak huni. Metode yang digunakan selama kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa sosialisasi. Kegiatan ini terbagi menjadi dua tahap: tahap persiapan, di mana tim KKN Unnes Giat 9 Desa Kemetul mengikuti pertemuan rutin PKK untuk mendapatkan izin sosialisasi dan menyiapkan materi; dan tahap pelaksanaan, melaksanakan sosialisasi dengan peserta ibu PKK di Dusun Kaliwarak serta tim Unnes Giat 9. Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan para masyarakat terutama ibu-ibu PKK Dusun Kaliwarak dapat memahami terkait karakteristik dan indikator rumah yang sehat, upaya untuk memiliki rumah sehat dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan rumah sehat dengan lebih menjaga kebersihan area sekitar rumah, demi mencapai keluarga yang sehat, untuk menata dan meningkatkan kualitas lingkungan perumahan yang baik.</p>2024-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia (Indonesian Journal of Independent Community Empowerment)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jpmmi/article/view/466SOSIALISASI PHBS MELALUI VIDEO EDUKASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI DESA KEMETUL2024-08-14T15:08:01+00:00An Ni'mah Wardani[email protected]Ranna Trisnahutamma[email protected]Anwar Andhika[email protected]Fajar Awang Irawan[email protected]Agus Sudibyo[email protected]<p>Masalah tentang kesehatan pada siswa Sekolah Dasar umunya terjadi karena perilaku hidup yang kurang sehat. Parahnya masalah kesehatan sering terjadi karena kurangnya kesadaran untuk mengamalkan perilaku hidup bersih sehat yang sepele, seperti kurangnya perhatian siswa mengenai pentingnya perilaku mencuci tangan dan cara menggosok gigi dengan baik dan benar. Sosialisasi PHBS pada siswa Sekolah Dasar merupakan salah satu bentuk pendekatan secara preventif yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sosialisasi yang disampaikan berupa penyampaian materi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, dan meningkatkan kesadaran para siswa siswi tentang pentingnya kesadaran dalam membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam lingkungan sekolah. Dengan adanya sosialisasi dan praktek yang dilakukan dapat memberikan pengetahuan secara langsung pada siswa Sekolah Dasar mengenai tata cara mencuci tangan dan menggosok gigi dengan baik dan benar. Cara ini akan meningkatkan kesadaran dalam membiasakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat sejak dini dalam lingkungan sekolah.</p>2024-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia (Indonesian Journal of Independent Community Empowerment)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jpmmi/article/view/472PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KESADARAN PEMERIKSAAN IVA PADA ANGGOTA PKK DUSUN KEBONSARI MELALUI KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN2024-08-14T17:41:36+00:00Wahyu Utami[email protected]Ayuni Setya Ningsih[email protected]Gigih Wibowo[email protected]Eling Purwantoyo[email protected]Asmiyarsih[email protected]<p>Cervical cancer is one type of cancer that is commonly found in women. Referring to the global cancer observatory there are 19.9 million cases in 2022 and 9.9 million end in death. While in Indonesia cervical cancer ranks second with 36,964 cases. The number of cases of cervical cancer has a negative impact on women, so a good understanding and motivation to conduct examinations through IVA (visual inspection with acetic acid) screening is needed. However, IVA screening has not been fully distributed, including in Banyubiru Community Health Center, Semarang Regency. Community service through GIAT 9 students of Semarang State University in collaboration with Banyubiru Health Center in the form of counseling activities aimed at increasing the knowledge and awareness of PKK members of Kebonsari Hamlet, Kebondowo Village on the importance of VIA examination. The results of the activity showed that understanding and motivation about cervical cancer and IVA examination increased significantly with the knowledge of participants before the health counseling that occurred was 82.3%.</p>2024-08-15T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia (Indonesian Journal of Independent Community Empowerment)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jpmmi/article/view/475IMPLEMENTASI PERMAINAN TRADISIONAL EGRANG MENGGUNAKAN MULTIPLE INTELLIGENCES2024-08-20T07:18:18+00:00Fajar Awang Irawan[email protected]Ai Sumirah Setiawati[email protected]Dhias Fajar Widya Permana[email protected]Primawati Suciani[email protected]Slamet Asnawi[email protected]Nonik Rahesti[email protected]Ulfatul Azizah Awaliyyah[email protected]Wanda Kusuma Putri[email protected]<p>Permainan tradisional merupakan permainan yang telah dimainkan oleh anak-anak yang bersumber dari suatu daerah secara tradisi turun temurun. Permainan tradisional mempunyai manfaat yang baik bagi tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun mental. Sebagai contoh permainan egrang, dimana permainan ini dimainkan dengan menggunakan dua batang bambu yang dipegang dan dipijak menggunakan kaki kemudian digerakkan berjalan layaknya berjalan menggunakan kaki yang panjang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui implementasi permainan egrang menggunakan multiple intelligences. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa pemberian materi terkait literasi permainan egrang berkenaan dengan sejarah permainan tradisional, peraturan permainan egrang dan praktik permainan egrang. Hasil kegiatan didapatkan sejumlah 49 anak (93%) memiliki kinestetik yang baik, 47 (90%) anak memiliki interpersonal yang baik, dan 44 anak (85%) bersikap naturalis dalam memainkan permainan tradisional egrang di lapangan. kegiatan ini menemukan bahwa multiple intelligences memiliki peran penting dalam penerapan permainan tradisional. Kecerdasan kinestetik, interpersonal, dan naturalistik dalam implementasi permainan tradisional menjadi bagian mendasar dari beberapa bagian konsep multiple intelligences dari Howard Gardner dalam pengembangan kecerdasan anak. Dalam konsep multiple intelligences percaya bahwa semua anak pintar, sebab setiap anak pasti memiliki minimal satu kecerdasan yang bisa diasah.</p>2024-08-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia (Indonesian Journal of Independent Community Empowerment)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jpmmi/article/view/478PELATIHAN PEMBUATAN PMT PANGAN LOKAL KREASI PUDDING SUSU TEMULAWAK DI POSYANDU BALITA DUSUN SETURUN2024-08-23T03:16:39+00:00Saskia Inggar Pertiwi[email protected]Arifa Nur Salsabilla[email protected]Fitra Widyawati[email protected]Avril Qurrotul Zahra [email protected]Efta Manunal Akhna [email protected]Dian Mei Dwi Rahmawati[email protected]Chatarina Vanny Prajnasari [email protected]Widyatmaja Wendra Bisono[email protected]Amanda Kamila Zulfaa'[email protected]Icha Monica Putri Pratiwi[email protected]Ricky Darmawan[email protected]<p><em>Over the past five years, stunting rates in Indonesia have remained high. According to the Survey on the Status of Nutrition in Indonesia (SSGI) conducted by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2022, the prevalence of stunting reached 21.6% in that year (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2023). In the previous year, in 2021, the prevalence of stunting reached 24.4%, with a significant decrease of 2.8% in the last two years. This training aims to provide mothers with skills in processing PMT in an effort to improve the nutritional status of toddlers in Manggihan Village through the utilization of local resources, namely temulawak and cow's milk for making complementary foods. A Community Rural Participatory (CRP) approach was applied to involve the community, especially mothers of children under five, in the entire implementation process. The results of this activity show an increase in the knowledge and skills of the participants, which can be seen from the enthusiasm and accuracy of answering questions from the implementer. In addition, by empowering mothers with the knowledge and skills to prepare nutritious PMT meals using local ingredients, this initiative contributes to improving children's health and well-being.</em></p>2024-08-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia (Indonesian Journal of Independent Community Empowerment)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jpmmi/article/view/474PEMBERDAYAAN DAN BRANDING PRODUK/PACKAGING KEMASAN UMKM KOPI WATES2024-08-19T03:19:27+00:00Maria Jessyca Tasuib[email protected]Bambang Ahmad Indarto[email protected]Ahmad Ariyanto[email protected]Aprillia Dwi Wahyu Kusumaningrum[email protected]Meisya Karlinda Putri[email protected]Wahyu Wulandari[email protected]Luluk Nurhidayah[email protected]Elvaretta Agata[email protected]Muhammad Nur Kholid Fathoni[email protected]May Dayanti Nur Afni[email protected]Tsalitsa Laily Septiya[email protected]<p class="s18">Desa Wates di Kecamatan Getasan merupakan salah satu daerah penghasil kopi di Kabupaten Semarang. Kopi yang dihasilkan yaitu berupa kopi arabica, dimana kualitas kopi arabica lebih tinggi dari pada jenis kopi lainnya. Kopi arabica kaya akan rasa yang diciptakan dari kopinya sendiri, kopi ini memiliki ciri khas rasa yang tidak terlalu pahit, dan memiliki kandungan kafein rendah. Meskipun memiliki potensi yang besar, kopi dari Desa Wates belum dikenal luas dan masih menghadapi berbagai tantangan dalam hal branding dan pemasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu meningkatkan pemasaran dan brand awarness produk kopi Desa Wates melalui penciptaan logo, label, dan model kemasan yang menarik. Metode yang digunakan meliputi observasi langsung di perkebunan kopi, wawancara mendalam dengan petani serta pengembangan strategi branding yang tepat. Hasil penelitian meunjukkan bahwa dengan strategi branding yang tepat dan kemasan yang menarik, produk kopi Desa Wates berpotensi untuk meningkatkan penjualan dan lebih dikenal luas di pasar lokal dan regional. Kesimpulan: pengembangan branding dan pemasaran yang tepat dapat membantu meningkatkan daya saing UMKM kopi di Desa Wates.</p>2024-08-15T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia (Indonesian Journal of Independent Community Empowerment)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jpmmi/article/view/486PENGENALAN PERMAINAN TRADISIONAL KEPADA GENERASI MUDA SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BUDAYA DI ERA DIGITAL2024-09-04T05:58:35+00:00Khoiril Anam[email protected]Muhammad Aufa Salamuddin [email protected]Putri Winayu Pramudita Sari [email protected]Muhammad Cerwin Wafi[email protected]Erlinda Rizky Amelia [email protected]<p>Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana intensitas pelestarian permainan tradisional Egrang Dan Bakiak. Perkembangan olahraga di era globalisasi semakin berkembang, banyak anak-anak menikmati aktivitas olahraga, sehingga melalui pegabdian ini masyarakat dapat mengembangankan dan melestarikan permainan permainan tradisional egrang dan bakiak. Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah: a) Metode Edukasi, b) Metode Pelatihan, 3) Metode Pendampingan, dan 4) Metode evaluasi agar program ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa Permainan tradisional merupakan permainan tradisi budaya Indonesia sebagai aset budaya yang memiliki unsur aktivitas fisik secara tradisional. Selain itu, permainan tradisional merupakan warisan budaya sebagai sarana bagi anak untuk memperoleh pengalaman gerak yang berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Oleh karena itu perlu dilakukan bimbingan, dan pemahaman secara intensif sehingga dapat dilestarikan permainan tradisional egrang dan bakiak secara berkelanjutan supaya permainan tradisional tersebut tidak terancam punah dengan adanya game online yang memberikan dampak negatif bagi anak.</p>2024-08-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia (Indonesian Journal of Independent Community Empowerment)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jpmmi/article/view/479INTEGRASI NILAI-NILAI PANCASILA DI LINGKUNGAN SD NEGERI 1 NGESREPBALONG2024-08-25T16:15:58+00:00Margareta Rahayuningsih[email protected]Galih Wening Rinastiti[email protected]Efrida Oktaria Hendaris[email protected]Amalia Listiana Pratiwi[email protected]Riyono[email protected]<p>Pancasila sebagai dasar sekaligus ideologi bangsa Indonesia yang sangat menegakkan prinsip kehidupan bernegara. Artinya nilai-nilai dalam Pancasila menjadi nilai yang mengatur kehidupan berbangsa san bernegara baik dalam bidang pendidikan, hukum, politik, ekonomi, seni budaya, dan kemasyarakatan. Salah satunya adalah di bidang pendidikan, sekolah merupakan instansi yang paling krusial untuk memberikan pemahaman serta implementasi nilai-nilai pancasila kepada masyarakat khususnya anak-anak. Dusun Gunungsari merupakan salah satu dusun di Desa Ngesrepbalong, Kendal. Yang terletak di lereng Gunung Ungaran, sehingga sangat berdampingan dengan lingkungan alami. Upaya menjaga lingkungan merupakan salah satu implementasi dari nilai-nilai pancasila. Penelitian ini mengusung tema integrasi nilai-nilai pancasila di sekolah dengan metode pendekatan Rural Appraisal (PRA) yang berbentuk penyuluhan dan pelatihan. Dengan objek penelitiannya adalah siswa-siswi SDN 1 Ngesrepbalong. Pelaksanaannya dilakukan di dalam kelas dan terbagi menjadi dua pertemuan. Pertemuan pertama pemberian materi dan post-test mengenai pancasila dengan hasil perhitungan sebelum dan setelah post-test diperoleh skor N Gain sebesar 0,74 yang termasuk tinggi. Dan persentase skor N Gain diperoleh sebesar 74% yang termasuk dalam kategori cukup efektif. Kemudian dilakukan pertemuan kedua dengan tema lingkungan. Selain itu, dilakukan juga kegiatan di luar kelas melalui kegiatan belajar “isen-isen” batik guna menumbuhkan kreativitas dan rasa cinta terhadap kebudayaan batik Indonesia</p>2024-08-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia (Indonesian Journal of Independent Community Empowerment)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jpmmi/article/view/480PELATIHAN KADER PKK DAN POSYANDU DESA KUWARASAN DALAM PEMBUATAN PMT BERBAHAN LELE UNTUK PENCEGAHAN STUNTING2024-09-17T06:40:52+00:00Dea Ayu Vidina[email protected]Isfaizah[email protected]Novita Dwi Aryani[email protected]Diyah Anggreini[email protected]<p>Salah satu permasalahan yang ada di Desa Kuwarasan ialah gangguan pertumbuhan pada anak atau sering disebut dengan stunting. Di Desa Kuwarasan sendiri terdapat 5 orang anak yang terindikasi stunting, kemudian posyandu setempat rutin melakukan pemberian PMT bagi anak yang mengalami resiko stunting. Oleh karena itu, untuk mencegah stunting yang berkelanjutan pada anak di Desa Kuwarasan, mahasiswa KKN memiliki rancangan ide pembuatan Nugget ikan lele dengan mengkombinasikan bahan dasar wortel. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Worshop yaitu sosialisasi dan pelatihan, sosialisasi terdiri dari pemaparan materi mengenai kandungan serta manfaat ikan lele kemudian pelatihan pembuatan olahan ikan lele menjadi nugget. Sasaran kegiatan ini adalah komunitas ibu PKK dan kader posyandu di Desa Kuwarasan dengan jumlah 35 peserta. Kegiatan pengabdian masyarakat melalui pemberdayaan pelatihan pengolahan ikan lele dilakukan dengan beberapa tahapan, diantaranya pemaparan materi tentang pengetahuan pentingnya pencegahan stunting melalui asupan gizi dari olahan ikan lele, serta pengenalan bahan pangan lokal, manfaat ikan lele, kandungan ikan lele, dan olahan makanan yang dapat dicampurkan dengan ikan lele. Dengan demikian pelatihan pemanfaatan ikan lele dilakukan untuk menghasilkan inovasi produk nugget ikan lele sebagai menu PMT dalam rangka upaya pencegahan stunting</p>2024-08-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia (Indonesian Journal of Independent Community Empowerment)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jpmmi/article/view/482PENGUATAN KAPASITAS KADER POSYANDU MELALUI SOSIALISASI STUNTING DAN PEMBERIAN PMT UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DESA CANDIREJO2024-09-17T06:42:02+00:00Naufal Hermawan[email protected]Himmah Taulany[email protected]Naimatul Rachma Inayah[email protected]Mohammad Andy Raditya[email protected]Ulfi Amalia[email protected]Adinda Meisya Putri Hapsari[email protected]Rahma Kurnia[email protected]Priska Novia Ramadhani[email protected]Yane Ilona Sanggemi[email protected]Dominikus Irfandi Aquino[email protected]Emir Abraham[email protected]<p>Stunting merupakan masalah kesehatan global yang serius, khususnya dalam konteks pertumbuhan anak, yang disebabkan oleh kekurangan gizi berkepanjangan. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi tinggi badan anak, tetapi juga perkembangan kognitif dan kemampuan belajar mereka. Penanganan stunting membutuhkan pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai sektor, termasuk penguatan kapasitas kader melalui sosialisasi. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan mengangani stunting yang terdapat di Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang dengan cara menguatkan kapasitas kader melalui sosialisasi terkait stunting dan gizi. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian kader posyandu Desa Candirejo dan Bidan Desa Candirejo. Hasil yang diperoleh adalah sosialisasi dengan materi terkait stunting dan gizi yang didampingi oleh Ibu Kepala Desa Candirejo dan Ibu Bidan, lalu kader-kader posyandu sebagai sasaran sosialisasi. Dukungan perangkat desa dan partisipasi aktif masyarakat juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan program pencegahan stunting. Program pemberian makanan tambahan (PMT) serta sosialisasi yang dilakukan telah memberikan dampak positif bagi kader-kader posyandu sebagai referensi PMT bagi balita. Dukungan dari perangkat desa dan partisipasi aktif masyarakat juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan program pencegahan stunting.</p>2024-08-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia (Indonesian Journal of Independent Community Empowerment)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jpmmi/article/view/484PEMANFAATAN LAHAN KOSONG DALAM OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) GUNA MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DESA NGERANGAN2024-09-17T06:37:58+00:00Wanda Kusuma Putri[email protected]Nugrahaningsih[email protected]<p>Pangan menjadi salah satu dari tiga kebutuhan pokok manusia yang wajib terpenuhi. Saat ini, laju pertumbuhan penduduk semakin meningkat. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat selaras dengan meningkatnya permintaan produksi dalam menunjang kestabilan harga dan ketersediaan pangan. Untuk itu, perlu dilakukan upaya yang dapat meningkatkan ketahanan pangan. Salah satu cara dalam meningkatkan ketahanan pangan yang terdekat adalah dengan membuat taman TOGA melalui program kerja dalam pengabdian. Taman TOGA menjadi alternatif terdekat yang dapat dimanfaatkan oleh rumah tangga atau keluarga. Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh tim UNNES GIAT 9 Desa Ngerangan. Upaya yang dilakukan adalah melakukan revitalisasi taman TOGA desa dan melakukan penyuluhan kepada perwakilan PKK tiap RT yang berjumlah 32 RT dan tiap RT diwakili oleh 2 orang. Penyuluhan dilakukan sebanyak 2 kali dan revitalisasi taman TOGA desa membutuhkan waktu 3 minggu. Puncak kegiatan dari pengabdian ini adalah melangsungkan lomba membuat taman TOGA antar RT. Didapatkan hasil bahwa seluruh lapisan masyarakat sangat mendudukung dan sangat antusias baik dalam kegiatan penyuluhan maupun kegiatan perlombaan.</p>2024-08-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia (Indonesian Journal of Independent Community Empowerment)https://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jpmmi/article/view/485PENYULUHAN JAJAN SEHAT ANAK DAN TABLET TAMBAH DARAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA BEJALEN2024-09-17T06:41:32+00:00Zulmi Roestika Rini[email protected]Mutiara Agustina[email protected]Deajun Danis Prastyo[email protected]Aventura Suryo Nugroho[email protected]I Ketut Bagus Deva Danendra[email protected]Ari Tri Wicaksono[email protected]Naela Izzati[email protected]Angel Ardhya Dorothea Berlian[email protected]Muhammad Avin Rizal[email protected]Wulan Dhari[email protected]Aisyatul Ummah[email protected]<p>Stunting adalah masalah kesehatan global yang signifikan, terutama di negara berkembang, yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Stunting menjadi salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2. Di Indonesia, prevalensi stunting mencapai 21,6% pada anak di bawah lima tahun menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2022, yang menunjukkan perbaikan namun masih jauh dari target WHO. Penyebab stunting bersifat multidimensional, meliputi kekurangan gizi, sanitasi yang buruk, dan kondisi sosial ekonomi yang tidak mendukung. Upaya pencegahan stunting memerlukan pendekatan menyeluruh dan partisipasi aktif masyarakat, termasuk melalui penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan praktik kesehatan keluarga. Hasil observasi dan wawancara perangkat desa menunjukkan bahwa Desa Bejalen, salah satu dari 29 desa lokus stunting di Kabupaten Semarang, telah menjadifokus perhatian. Mahasiswa KKN Ngudi Waluyo menyusun Progam Pengabdian Kepada Masyarakat yang bertujuan untuk menurunkan prevalensi dan mencegah stunting di Desa Bejalen. Hal ini dilakukan melalui deteksi dini kasus stunting pada anak di bawah dua tahun, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang. Program dilaksanakan dengan kolaborasi yang erat bersama berbagai pihak, termasuk kader posyandu, tokoh masyarakat, dan perangkat desa, telah menjadi kunci keberhasilan dalam mengimplementasikan program ini.</p>2024-08-26T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia (Indonesian Journal of Independent Community Empowerment)