Pengelolaan Gangguan Mobilitas Fisik pada Pasien dengan Stroke Non Hemoragik di Desa Sokokulon

Management of Physical Mobility Disorders in Patients with Non-Hemorrhagic Stroke in Sokokulon Village

Authors

  • Andika Dimas Aldipratama D3 Keperawatan
  • Joyo Minardo Universitas Ngudi Waluyo

DOI:

https://doi.org/10.35473/jhhs.v4i1.108

Keywords:

Keywords: Stroke, Impaired Physical Mobility, Range Of Motion

Abstract

Stroke is a cerebrovascular disease that occurs when the brain undergoes tissue death. Stroke is a non-communicable disease, the risk factor that often causes stroke is hypertension.This paper aims to provide a description or description of the management of stroke in patients with impaired physical mobility in Sokokulon Village.This type of descriptive research with nursing care approach in the form of assessment, data analysis, formulating nursing diagnoses, planning, implementation, and evaluation in the treatment of non-hemorrhagic stroke with impaired physical mobility. The management of physical mobility disorders was carried out for 3 days on Ny. T. with data collection techniques using interviews and observations. Then a nursing plan is carried out, namely ambulation support and joint strengthening exercise techniques. The final result was that the patient had impaired physical mobility due to hemiparase on the right side of the body. Based on the nursing actions taken, it can be concluded that the physical mobility disorder in the patient has not been resolved. It is hoped that the case studies that have been carried out by the authors can optimize and improve the quality of education for educational institutions.

ABSTRAK

Stroke adalah penyakit serebrovaskular yang terjadi karena otak mengalami kematian jaringan. Stroke merupakan penyakit yang tidak menular, faktor risiko yang sering mengakibatkan stroke adalah hipertensi. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan deskripsi atau gambaran tentang pengelolaan stroke pada pasien dengan gangguan mobilitas fisik di Desa Sokokulon. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan berupa pengkajian, analisis data, merumuskan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam penanganan stroke non hemoragik dengan gangguan mobilitas fisik. Pengelolaan gangguan mobilitas fisik dilakukan selama 3 hari pada Ny. T. dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Kemudian dilakukan rencana keperawatan yaitu dukungan ambulasi dan teknik latihan penguatan sendi. Didapatkan hasil akhir pasien mengalami gangguan mobilitas fisik dikarenakan mengalami hemiparase pada tubuh bagian kanan. Berdasarkan tindakan keperawatan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan gangguan mobilitas fisik pada pasien belum teratasi. Diharapkan dari studi kasus yang telah dilakukan penulis dapat mengoptimalkan dan meningkatkan mutu pendidikan bagi instansi pendidikan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad, K. (2012). Promosi kesehatan. In Jakarta: Rajawali Pers.

Ariani, T. A. (2012). Sistem Neurobehaviour. Salemba Medika.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Jateng Tahun 2019. In Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Vol. 3511351, Issue 24).

Harahap, Z. (2015). Pengaruh Latihan (ROM) Pasif Terhadap Kekuatan Otot Ekstremitas Pada Pasien Stroke Di Ruang RA4 RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2014. Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 9(3), 206–209.

Kemkes. (2019). Buku Pedoman MANAJEMEN PENYAKIT TIDAK MENULAR.

Kosasih, C. E., & Purba, C. I. (2018). Pengaruh Edukasi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Pasien Stroke dan Keluarga: Peran, Dukungan, dan Persiapan Perawatan Pasien Stroke di Rumah. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, 13(2), 8–13.

Murtaqib, M. (2013b). Perbedaan Latihan Range of Motion ROM) Pasif dan Aktif selama 1–2 Minggu terhadap Peningkatan Rentang Geak Sendi pada Penderita Stroke di Kecamatan Tanggul Jember. Soedirman Journal of Nursing, 8(1), 56–68.

Nurshiyam, M. A., & Basri, M. (2020). ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILITAS FISIK PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI RSKD DADI MAKASSAR. Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar, 11(01).

Permatasari, N. (2020). Perbandingan Stroke Non Hemoragik dengan Gangguan Motorik Pasien Memiliki Faktor Resiko Diabetes Melitus dan Hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 298–304.

PPNI, Tim Pokja SIKI D P P. (2018). Standar intervensi keperawatan indonesia. Dewan Pengurus Pusat Perasatuan Perawat Nasional Indonesia.

Presley, B. (2014). Penatalaksanaan Farmakologi Stroke Iskemik Akut. In Rasional (Vol. 12, Issue 1). Pusat Informasi Obat dan Layanan Kefarmasian (PIOLK)-Universitas Surabaya.

SAPUTRA, M. A. J. I. (2020). ASUHAN KEPERAWATANGANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI PADA PASIEN POST OP FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH DI RUANG GELATIK RSUD. Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2020. Poltekkes Tanjungkarang.

Sunardi, S. (2017). HUBUNGAN TEMPERATUR/SUHU TUBUH, TEKANAN DARAH TERHADAP TEKANAN INTRA KRANIAL (TIK) PADA KLIEN STROKE HEMORAGIK DI RSU KABUPATENTANGERANG. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 4(1), 1–12.

Yudha, F., & Amatiria, G. (2017). Pengaruh range of motion (ROM) terhadap kekuatan otot pasien pasca perawatan stroke. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 10(2), 203–208.

Zuhri, M., & Nurmalia, D. (2018). Pengaruh Early Warning System Terhadap Kompetensi Perawat: Literature Review. Seminar Nasional Keperawatan Departemen Ilmu Keperawatan Dengan Tema” Pengembangan Self Management Pada Pelayanan Kesehatan”, 215–220.

Downloads

Published

2022-03-22

How to Cite

Andika Dimas Aldipratama, & Minardo, J. . (2022). Pengelolaan Gangguan Mobilitas Fisik pada Pasien dengan Stroke Non Hemoragik di Desa Sokokulon: Management of Physical Mobility Disorders in Patients with Non-Hemorrhagic Stroke in Sokokulon Village. Journal of Holistics and Health Sciences, 4(1), 117–122. https://doi.org/10.35473/jhhs.v4i1.108