Hubungan Faktor Resiko Asfiksia Neonatorum pada Bayi Baru Lahir di RSUD Dr. Gunawan Mangunkusumo
Relationship of Risk Factors of Neonatal Asphyxia in Newborns at Dr. Gunawan Mangunkusumo Hospital
DOI:
https://doi.org/10.35473/jhhs.v7i1.284Keywords:
Induksi, Partus Lama, Ketuban Pecah Dini , Asfiksia NeonatorumAbstract
Asphyxia is a fairly high cause of death in the world in the early period of life. The biggest cause of neonatal death in 2021 was Low Birth Weight (LBW) at 34.5% and asphyxia at 27.8%. The purpose of this study was to determine the relationship between risk factors for neonatal asphyxia in newborns at Dr. Gunawan Mangunkusumo Hospital in 2022. The type of research used in this study was quantitative research with a case-control design. The sample in this study was 88 newborns divided into 2 groups, namely 44 newborns with asphyxia (case) and 44 newborns without asphyxia (control). This study used secondary data in the form of medical records. Data analysis used univariate analysis (frequency distribution) and bivariate (chi-square). The results of the study of the characteristics of respondents in asphyxiated vs. non-asphyxiated infants based on newborns obtained infants with normal weight (65.9% vs 79.5%), based on gestational age, newborns with aterm gestational age (72.7% vs 79.5%), type of labor without induction (79.5% vs 95.5%), normal duration of labor (84.1% vs 100%), history of Premature Rupture of Membranes (PROM) during labor (61.4% vs 70.5%), and neonatal asphyxia in newborns, the majority were moderate, namely 34 respondents (77.3%). The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between induced labor (p-value 0.024; OR = 5.40), prolonged labor (p-value 0.012; OR = 2.18), and history of labor with PROM (p-value 0.003; OR 3.78) with the incidence of asphyxia in newborns. Childbirth with induction is the biggest cause of asphyxia in newborns, followed by a history of childbirth with PRM and prolonged labor. Health workers in assisting childbirth with induction, PROM and prolonged labor should be alert if asphyxia occurs in newborns and prepare preventive measures for neonatal asphyxia.
ABSTRAK
Asfiksia menjadi penyebab kematian yang cukup tinggi di dunia dalam periode awal kehidupan. Penyebab terbesar kematian neonatal terbanyak pada tahun 2021 adalah kondisi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebesar 34,5% dan asfiksia sebesar 27,8%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor resiko asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir di RSUD dr Gunawan Mangunkusumo Tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan case control. Sampel dalam penelitian ini adalah 88 Bayi Baru Lahir (BBL) dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 44 BBL dengan asfiksia (case) dan 44 BBL tidak asfiksia (control). Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa catatan rekam medis. Analisis data menggunakan analisis univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (chi square). Hasil penelitian karakteristik responden pada bayi asfiksia vs tidak asfiksia berdasarkan BBL diperoleh bayi dengan berat badan normal (65,9% vs 79,5%), berdasarkan usia kehamilan, BBL dengan usia kehamilan aterm (72,7% vs 79,5%), jenis persalinan tanpa induksi (79,5% vs 95,5%), lama persalinan normal (84,1% vs 100%), riwayat ketuban pecah dini (KPD) saat persalinan (61,4% vs 70,5%), dan asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir mayoritas adalah tingkat sedang yaitu sebanyak 34 responden (77,3%). Hasil analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara persalinan induksi (p-value 0,024; OR = 5,40), partus lama (p-vallue 0,012; OR = 2,18), dan riwayat persalinan dengan KPD (p-value 0,003; OR 3,78) dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Persalinan dengan induksi menjadi penyebab terbesar dalam kejadian asfiksia pada BBL, disusul riwayat persalinan dengan KPD dan partus lama. Tenaga kesehatan dalam melakukan pertolongan persalinan dengan induksi, KPD dan partus lama sebaiknya waspada jika terjadi asfiksa pada BBL dan menyiapkan Tindakan pencegahan asfiksia neonatorum.
Downloads
References
Ayu, I., Maha, A., Keperawatan, J., & Kesehatan, P. (2014). Ketuban pecah dini dengan tingkat asfiksia bayi baru lahir. Jurnal Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar.
BPS Jateng. (2023). Angka Kematian Bayi dan Ibu di Jateng Turun Tajam. Portal Berita Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Burgod, C., Pant, S., Morales, M. M., Montaldo, P., Ivain, P., Elangovan, R., Bassett, P., & Thayyil, S. (2021). Effect of intra-partum Oxytocin on neonatal encephalopathy : a systematic review and meta- analysis. BMC Pregnancy and Childbirth, 1–7. https://doi.org/10.1186/s12884-021-04216-3
Devitasari; Mulyani; Nunung. (2018). Penaruh Lamanya induksi Persalinan Oksitosin Terhadap Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUD Dr. Slamet Kebupaten Garut Tahun.
Dewanta. (2022). Faktor Resio Yang Berhubunan Dengan Kejadian Asfiksia Pada Neonatus di RSIA Dedari Kupang Nusa Tenggara Timur Indonesia. Intisar Sains Medis_Vol 13 (2): 522-515.
Dewi. (2020). Resiko Persalinan Induksi Terhadap Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir. Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Dinkes Jateng. (2020). laporan kinerja instansi pemerintah tahun 2020. 48.
Dinkes Provinsi Jateng. (2018). Profil Kesehatan Privinsi Jawa Tengah Tahun 2018. 13(1).
Dirgantara, A. (2022). Malu Angka Kematian Bayi Masih Tinggi, Menkes: Padahal Negara Sudah Merdeka... Kompas.Com.
Febrina, L., Rahayu, R., Studi, P., Keperawatan, I., Cirebon, S. M., Febrina, L., Rahayu, R., Kesehatan, J., Vol, M., & September, N. (2020). Hubungan Partus Lama Dengan Kejadian Asfiksia Di Ruang Perinatologi Rsud Indramayu Tahun 2020. 6–10.
Greer, L. L., & Norman, J. E. (2015). Buku Acuan Persalinan Kurang Bulan (Prematur) 1. Buku Acuan Persalinan Kurang Bulan (Prematur) 1.
Indriyani, C. (2020). Literature Review : Hubungan Ketuban Pecah Dini Dengan Kejadian Asfiksia. Karya Ilmiah Akhir, 8(75).
Istikomah. (2017). Hubungan Persalinan Induksi Oksitosin Drip Dengan Asfiksia Neonatorum. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 6(2), 25–28. https://doi.org/10.35952/jik.v6i1.86
Kemenkes RI. (2017). SDKI 2022. In Health Survey. SDKI.
Kune, G., Oljira, H., Id, N. W., Zerihun, E., & Id, M. A. (2021). Determinants of birth asphyxia among newborns delivered in public hospitals of West Shoa Zone , Central Ethiopia : A case- control study. 1–12. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0248504
Kusnandar, V. (2022). Angka Kematian Bayi Neonatal ASEAN, Indonesia Urutan Berapa? Katadata Media Network.
Lestari, R. T., & Wardani, Y. (2013). Induksi Persalinan Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir Labor Induction With the Incident of Asphyxia Newborn. Jurnal Ilmu Kebidanan, I(1), 16–21.
Luthfiani, S. (2020). Penatalaksanaan Partus Lama. Alomedika.Com.
Margiyati; Kurniawati. (2015). Hubungan Induksi Persalinan Pervainam Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir. Jurnal Ilmu Kebidanan. Jilid 3.
Murdiana, E. (2017). Manajemen Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny. S Dengan Hipotermia. Karya Tulis Ilmiah, 1–111.
Pittara. (2022). Ketuban Pecah Dini. ALODOKTER.COM.
Siti, A. (2020). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum. Excelent Midwifery Journal_Vol 3.
Sulastin, H. L. S. N. (2020). Hubungan Ketuban Pecah Dini Dengan Kejadian Asfiksia Literature Review : The Correlation Of Premature Rupture Of Membranes ( Prom ) With The Incidence Of Asphyxia Hanny Yuli Andini , Lara Santi Indah Lestari , Ninda Sulastin.
Sulisdian, Mail, E., & Rufaida, Z. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir (S. Dewi (ed.)). CV OASE GROUP.
Tunggal, T. (2022). Faktor Resiko Yang Berhubunan Dengan Asfiksi Neonatorum. Poltekkes Kemenkes Banjarmasin_Vol 5 (2): 58-6.
Wibisono, L. (2022). Angka Kematian Ibu Dan Bayi Di Jateng Tinggi, Capai 867 Kasus. Halosemarang.Id.
Winkjosastro, H. (2015). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Woday, A., Muluneh, A., & St Denis, C. (2019). Birth asphyxia and its associated factors among newborns in public hospital, northeast Amhara, Ethiopia. PLoS ONE, 14(12), 1–13. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0226891
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Journal of Holistics and Health Sciences

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.