Gambaran Pengelolaan Risiko Perilaku Kekerasan pada Penyandang Disabilitas Mental di Desa Sidoarum
Overview of Risk Management of Violent Behavior for People with Mental Disabilities in Sidoarum Village
DOI:
https://doi.org/10.35473/jhhs.v3i2.87Keywords:
Risiko Perilaku Kekerasan, Disabilitas MentalAbstract
The risk of violence is a destructive action that requires proper handling. This can happen to people with mental disabilities. People with mental disabilities can usually be seen from several characteristics, namely disturbances in the function of thought, emotion, and behavior, including: psychosocial; personality disorders; and social. The impact of improper handling is injuring oneself, others and the environment. The aim to be achieved is to describe how to manage violent behavior approaches to mental disabilities..The preparation of this scientific paper uses a case study approach using a descriptive method. Data collection is done by using 5 nursing processes which include assessment, determining nursing diagnoses, planning nursing, carrying out nursing actions and conducting nursing evaluations.Patients who have been treated for 3 days can control violent behavior by physical means: deep breathing, can control violent behavior by means of real drugs and also verbal means. Suggestions from this research is that the public can seek information, study, and support mental patient treatment therapy.
ABSTRAK
Risiko perilaku kekerasaan merupakan suatu tindakan yang bersifat dekstruktif yang memerlukan penanganan yang tepat. Hal ini dapat terjadi pada penyandang disabilitas mental. Orang dengan disabilitas mental biasanya dapat dilihat dari beberapa karakteristik yaitu terganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilaku, antara lain: psikososial; gangguan kepribadian; dan sosial. Dampak penanganan yang tidak tepat adalah melukai diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk menggambarkan bagaimana pengelolaan risiko perilaku kekerasan pada disabilitas mental. Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan menggunakan 5 proses keperawatan yang meliputi pengkajian, menentukan diagnosis keperawatan, melakukan perencanaan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan dan melakukan evaluasi keperawatan. Pasien yang telah dilakukan pengelolaan selama 3 hari dapat melakukan cara kontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik: nafas dalam, dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan cara 5 benar obat dan juga dengan cara verbal. Saran dari penelitian ini adalah agar masyarakat dapat mencari informasi, mempelajari, serta mendukung terapi perawatan pasien jiwa.
Downloads
References
Al Baqi, Safiruddin. 2015. “Ekspresi Emosi Marah.” Buletin Psikologi 23(1): 22.
Anjaswarni, T. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan : Komunikasi Dalam Keperawatan. Jakarta: Kemenkes RI
Azizah, M. lilik, Zainuri, I., & Akbar, A. (2016). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa Teori dan Aplikasi Praktik Klinik. Indomedia Pustaka, 657.Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2015). Penyandang Disabilitas Mental. Https://mediadisabilitas.org/uraian/ind/disabilitas-mental. Diakss tanggal 3 maret 2021
Dewi, K. S. (2012). Buku Ajar Kesehatan Mental. In UPT UNDIP Press Semarang. http://eprints.undip.ac.id/38840/1/KESEHATAN_MENTAL.pdf
Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2015). Penyandang Disabilitas Mental. Http://mediadisabilitas.org/uraian/ind/disabilitas-mental
Lingga, B. Y. S. U. (2019). Pengkajian Keperawatan Sebagai Penentu Kesuksesan Proses Keperawatan. Https://doi.org/10.31219/osf.io/dh3za
Masruroh, S & Dewi, N. F. K. (2020). Penerapan Reinforcement Dalam Mendisiplinkan Anak Usia 5-6 Tahun di TK Islam Kinasih Kecamatan Pinang Tangerang. "CERIA" Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini ISSN 2301-9905 Volume 11, No. 2
Murni, R., & Astuti, M. (2015). Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang Disabilitas Mental Melalui Unit Informasi Dan Layanan Sosial Rumah Kita. Pusat Kajian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Sosial RI, 1(03), 278–292.
Patricia et al., (2013). Keperawatan Kesehatan Jiwa Psikiatrik. Jakarta: EGC
Rohmah, N & Walid, S. (2009). Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Sudarwati, S. & Hendasih, S. (2015). Pengaruh Psikoedukasi terhadap Kecemasan Keluarga Pasien Perilaku Kekerasan di RS Grhasia Prov. DIY. STIKES 'Aisyiyah Jogjakarta. http://digilib.unisayogya.ac.id/1207/1/naskah%20publikasi.pdf
Susanti et al., (2014). Perasaan Terluka Membuat Marah. Jurnal Psikologi, Volume 10 Nomor 2
Utami et al., (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan : Etika Keperawatan dan Keperawatan Profesional. Jakarta: Kemenkes RI
Widakdo, G., & Besral, B. (2013). Efek Penyakit Kronis terhadap Gangguan Mental Emosional. Kesmas: National Public Health Journal, 7(7), 309. https://doi.org/10.21109/kesmas.v7i7.29
Widiastuti, I. (2017). Pelayanan badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) kesehatan di Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Widya, 4(1), 224-233.
Yusuf et al., (2014). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.