PEMANFAATAN LAHAN KOSONG DALAM OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) GUNA MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DESA NGERANGAN

Authors

  • Wanda Kusuma Putri UNiversitas Negeri Semarang
  • Nugrahaningsih Universitas Negeri Semarang
  • Arya Prayoga Guntoro Universitas Negeri Semarang
  • Tiara Sabila Universitas Negeri Semarang
  • Irene Aurellia Maharani Universitas Negeri Semarang
  • Dian Setyowati Universitas Negeri Semarang
  • Muhammad Nur Solichin Universitas Negeri Semarang
  • Alfina Himawan Universitas Negeri Semarang
  • Nevta Fatikha Ariyani Universitas Negeri Semarang
  • Qunaiy Ardyawati Universitas Negeri Semarang
  • Hardiana Ficha Cinitia Hanum Universitas Negeri Semarang
  • Satriyo Arun Samudro Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.35473/jpmmi.v8i1.492

Abstract

Food is one of the three basic human needs that must be fulfilled. Currently, the rate of population growth is increasing. The increasing population growth is in line with the increasing demand for production in supporting price stability and food availability. For this reason, it is necessary to make efforts that can improve food security. One of the ways to improve food security is to create a TOGA garden through a work programme in service. The TOGA garden is the closest alternative that can be utilised by households or families. This service activity was carried out by the UNNES GIAT 9 team in Ngerangan Village. The effort made was to revitalise the village TOGA garden and conduct counseling to PKK representatives from each RT, totalling 32 RTs and each RT was represented by 2 people. The counseling was conducted twice and the revitalisation of the village TOGA garden took 3 weeks. The culmination of this service activity is to hold a competition to make a TOGA garden between RTs. The results showed that all levels of society were very supportive and very enthusiastic both in counselling activities and competition activities.

 

ABSTRAK

Pangan menjadi salah satu dari tiga kebutuhan pokok manusai yang wajib terpenuhi. Saat ini, laju pertumbuhan penduduk semakin meningkat. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat selaras dengan meningkatnya permintaan produksi dalam menunjang kestabilan harga dan ketersediaan pangan. Untuk itu, perlu dilakukan upaya yang dapat meningkatkan ketahanan pangan. Salah satu cara dalam meningkatkan ketahanan pangan yang terdekat adalah dengan membuat taman TOGA melalui program kerja dalam pengabdian. Taman TOGA menjadi alternatif terdekat yang dapat dimanfaatkan oleh rumah tangga atau keluarga. Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh tim UNNES GIAT 9 Desa Ngerangan. Upaya yang dilakukan adalah melakukan revitalisasi taman TOGA desa dan melakukan penyuluhan kepada perwakilan PKK tiap RT yang berjumlah 32 RT dan tiap RT diwakili oleh 2 orang. Penyuluhan dilakukan sebanyak 2 kali dan revitalisasi taman TOGA desa membutuhkan waktu 3 minggu. Puncak kegiatan dari pengabdian ini adalah melangsungkan lomba membuat taman TOGA antar RT. Didapatkan hasil bahwa seluruh lapisan masyarakat sangat mendudukung dan sangat antusias baik dalam kegiatan penyuluhan maupun kegiatan perlombaan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Banaran, D. (2022). LAHAN UNTUK PEMBUATAN TAMAN TOGA DAN Kalikajar dalam

Lomba Desa Binaan Program PKK Desa Wonosari ini. JURNAL NAULI, 1(3).

Damayanti, R., Mawardi, N., Septi Dwi F A, Santi Faiyatul U, Rahayu Siti M, Kartika Irene W, Nuris

Aimah A, Ratna Ayuningtyas, Mega Astutik, Izhar Amala Z, & Bagus Wahyudin M. (2024).

Cilik: Gerakan Penanaman Toga Dan Edukasi Masyarakat Untuk Menjaga Lingkungan Bersama

Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kota Surabaya. Jurnal Pengabdian Kolaborasi Dan

Inovasi IPTEKS, 2(2), 580–585. https://doi.org/10.59407/jpki2.v2i2.665

Masitoh, N., Mira, R., Rahmani, D. A., & Wursan. (2022). Strategi Peningkatan Ketahanan Pangan

Melalui Optimalisasi Tanaman Obat Keluarga (Toga) Di Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaratu,

Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Pengabdian Siliwangi, 8(1), 1–6.

https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jps/article/view/3861

Oelviani, R. (2015). Sistem pertanian terpadu di lahan pekarangan mendukung ketahanan pangan

keluarga berkelanjutan: Studi kasus di Desa Plukaran, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati,

Jawa Tengah. PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON, August 2015.

https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010541

Probowati, Y. (2020). Pemberdayaan PKK dengan Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Mendukung

Program Ketahanan Pangan Keluarga. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada

Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 3, 463–469.

https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v3i0.812

Raefki, M. A. B., Mahmudin, H., Fitasari, L., & Sari, I. F. (2024). Rintisan dan Pengembangan

Wanita Tani Toga. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI, 1, 100–105.

Rizal, M. (2015). Teknologi budidaya tanaman sayuran dan TOGA di perkotaan dan perdesaan pada

kawasan rumah pangan lestari dalam mendukung ketahanan pangan di Kalimantan Timur. PROS

SEM NAS MASY BIODIV INDON, 1(April), 324–329.

https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010226

Salmarani, E., & Hidayatullah, S. (2024). Diversifikasi Pangan Dengan Pemanfaatan Tanaman Obat

Keluarga (TOGA). Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa, 2(1), 145–148.

Winanti, W., Goestjahjanti, F., Basuki, S., Lestari, S., & Fayzhall, M. (2023). Meningkatkan Produktivitas UMKM dan Ketahanan Pangan Melalui Pelatihan dan Penanaman Pohon pada

Kampung Tematik Drum Bujana Kabupaten Tangerang. Jurnal Pengabdian Masyarakat

Progresif Humanis Brainstorming, 6(1), 139–145. https://doi.org/10.30591/japhb.v6i1.3940

Downloads

Published

2025-02-28

How to Cite

Putri, W. K., Nugrahaningsih, Arya Prayoga Guntoro, Tiara Sabila, Irene Aurellia Maharani, Dian Setyowati, Muhammad Nur Solichin, Alfina Himawan, Nevta Fatikha Ariyani, Qunaiy Ardyawati, Hardiana Ficha Cinitia Hanum, & Satriyo Arun Samudro. (2025). PEMANFAATAN LAHAN KOSONG DALAM OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) GUNA MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DESA NGERANGAN. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia (Indonesian Journal of Independent Community Empowerment), 8(1), 15–20. https://doi.org/10.35473/jpmmi.v8i1.492