HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PONDOK PESANTREN AL MASUDIYAH PUTERI 2 BLETER KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2019
DOI:
https://doi.org/10.35473/jhhs.v1i1.10Keywords:
Pola Makan, Anemia, RemajaAbstract
Asupan pola makan yang tidak sesuai dengan pola makan seimbang menyebabkan ketidakseimbangan antara asupan dan kecukupan gizi yang dibutuhkan tubuh terutama zat gizi yang pembentuk sel darah merah. Jumlah asupan yang rendah menyebabkan pembentukan sel darah merah menurun sehingga terjadi anemia. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan sekitar 25-40% remaja puteri menjadi penderita anemia. Sedangkan kejadian anemia pada kelompok usia remaja di Jawa Tengah Tahun 2014 sebanyak 26,5%. Mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian anemia di Pondok Pesantren Al Mas’udiyah Puteri 2 Bleter Kabupaten Semarang. Desain penelitian yaitu deskriptif korelasi dengan pendekatan secara cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh santriwati Pondok Pesantren Al Mas’udiyah Puteri 2 Bleter Kabupaten Semarang, teknik sampling menggunakan simple random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji kendall’s tau. Berdasarkan uji kendall’s tau nilai p-value sebesar 0,001 ( kurang dari0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian anemia di pondok pesantren Al Masudiyah Puteri 2 Bleter Kabupaten Semarang. Ada hubungan antara pola makan dengan kejadian anemia di pondok pesantren Al Mas’udiyah Puteri 2 Bleter Kabupaten Semarang
Downloads
References
Ari Istiany dan Rusilanti. (2013). Gizi terapan. PT Remaja Rosdakarya: Bandung Arisman. 2009. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Buku Ajar Ilmu Gizi.EGC: Jakarta. Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Balci, YI., Karabulut, A, Gurses D, dan Covut,I.E. (2012). Prevalenceand Risk Factors of Anemia among Adolescents in Denizli Turkey. Iran J Pediatr.
Briawan, D. 2013. Anemia Masalah Gizi pada Remaja Wanita. EGC. Jakarta. Citrakesumasari.(2012). Anemia Gizi Masalah dan Pencegahannya.
Kaliaka:Yogyakarta.
Dinkes, Jateng. (2013). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012. Dinkes Jateng: Semarang.
Fajriah, L. 2015. Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Skripsi : Semarang
Hayati, RM. (2010). Pengetahuan dan Sikap Anemia Defisiensi Besidan Dampaknya terhadapKesehatan Reproduksi di IAIN Medan Tahun 2009/2010.Universitas SumateraUtara: Medan.
Handayani IS, (2008). Hubungan Antara Sosial Ekonomi Keluarga dengan Status Gizi Balita Indonesia. Skripsi IPB: Bogor.
Istiany, Ari danRusilanti. (2013). Gizi Terapan. Remaja Rosdakarya: Jakarta. Kementerian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta.
Nursari, D. (2010). Gambaran Kejadian Anemia Pada RemajaPutri SMP Negeri 18 Kota Bogor Tahun 2009.UIN Syarif Hidayatullah: Bogor.
Rajab, Wahyudin. (2009). Buku Ajar Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : EGC.
Sayogo, S. (2006). Gizi Remaja Putri. Jakarta : EGC.
Siahaan, N.R. (2012). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Anemia pada Remaja Putri di Wilayah Kota Depok Tahun 2011. Skripsi. UI. Depok.
Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I. (2010). Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Salemba Medika: Jakarta.
WHO. (2013). About Cardiovascular diseases. World Health Organization. Geneva. Cited July 15th2014. Available from URL : http://www.who.int/cardiovascul ar_diseases/about_cvd/en/ accessed on.