Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RS Cikarang Medika Tahun 2021
Factors Associated with Low Birth Weight (LBW) at Cikarang Medika Hospital in 2021
DOI:
https://doi.org/10.35473/jhhs.v4i2.217Keywords:
usia ibu, paritas, jarak kehamilan, kadar Hb, BBLRAbstract
Low Birth Weight (LBW) is a baby born weighing less than 2500 grams regardless of gestational age. LBW is still a major public health problem, it is estimated that 15-20% of all births worldwide are LBW which represents more than 20 million births per year. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of LBW in Cikarang Medika Hospital in 2021. This study used descriptive analytic with a cross sectional approach. The study population was all women who gave birth at Cikarang Medika Hospital with a total population of 439 respondents, using secondary data. Bivariate analysis using chi square with 5% obtained p value of maternal age = 0.000 and OR = 102.734 (95% CI 53.178 - 198.470), parity = 0.000 and OR = 61.967 (95% CI 33.999 - 112.940), gestational interval = 0.000 and OR = 169.650 (95% CI 81.656 – 352.4677), HB level = 0.000 and OR = 272.779 (95% CI 120.947 – 615.215). The conclusion is that there is a relationship between maternal age, parity, gestational distance, and HB levels with the incidence of Low Birth Weight at Cikarang Medika Hospital in 2021. It is expected that pregnant women are of healthy reproductive age, namely 20-30 years, limiting the number of children to 2 children with a minimum distance of pregnancy. 3 years. It is expected that routine ANC so that Hb levels can be monitored and Fe tablet supplements are met, thus it is hoped that babies born have normal weight
ABSTRAK
BBLR adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan. BBLR sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama, diperkirakan 15-20% dari semua kelahiran di seluruh dunia adalah BBLR yang mewakili lebih dari 20 juta kelahiran per tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR di RS Cikarang Medika Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh wanita yang melahirkan di RS Cikarang Medika dengan jumlah populasi sebanyak 439 responden, menggunakan data sekunder. Analisa bivariate menggunakan chi square dengan α 5% diperoleh p value hubungan usia ibu = 0,000 dan OR = 102,734 (95% CI 53,178 – 198,470), paritas = 0,000 dan OR = 61,967 (95% CI 33,999 – 112,940), jarak kehamilan = 0,000 dan OR = 169,650 (95% CI 81,656 – 352,4677), Kadar HB = 0,000 dan OR = 272,779 (95% CI 120,947 – 615,215). Kesimpulan terdapat hubungan antara usia ibu, paritas, jarak kehamilan, dan kadar HB dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RS Cikarang Medika Tahun 2021. Diharapkan ibu hamil diusia reproduksi sehat yaitu 20 – 30 tahun, membatasi jumlah anak 2 anak cukup dengan jarak hamil minimal 3 tahun. Diharapkan rutin ANC sehingga kadar Hb dapat terpantau dan suplemen tablet Fe terpenuhi, dengan demikian diharapkan bayi yang dilahirkan beratnya normal.
Downloads
References
Aflah. (2012). Hubungan Usia Kehamilan pada Ibu Bersalin dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2012. Jurnal Kebidanan STIKES Tuanku Tambusai Riau Vol 26 No.1: 95- 106
Alya, Dian. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Banda Aceh Tahun 2013. Skripsi. Program Studi Diploma IV Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’budiyah Banda Aceh
Amiruddin. (2014). Determinan kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Trans Info Medika
Arikunto,S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Asiyah, S. 2010. Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II Tahun 2009 Di kota Kediri.Jurnal Kesehatan suara Forikes.
Aulia. (2011). Hubungan Jarak Kehamilan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Panembahan Senopati Bantul tahun 2011. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta
Handayani, F., Fitriani, H., & Lestari, C. I. (2019). Hubungan umur ibu dan paritas dengan kejadian BBLR di wilayah Puskesmas Wates Kabupaten Kulon Progo. Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram, 4(2), 67-70.
Haryanto, C. P., Pradigdo, S. F., & Rahfiluddin, M. Z. (2017). Faktor– Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) di Kabupaten Kudus (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Undaan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Tahun 2015). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e- Journal), 5(1), 322-331.
Hidayati, I. (2016) Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD Prambanan. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Insani, W. N., & Saraswati, E. (2019). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejaian bayi berat lahir rendah di RSU Daerah Kabupaten Sumedang periode tahun 2016. Jurnal Kesehatan Bidkesmas Respati, 1(10), 5-73.
F. A., Dharmawan, Y., & Aruben, R. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian berat lahir rendah di wilayah kerja Puskesmas
Bangetayu Kota Semarang tahun 2016. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e- Journal), 5(4), 812-822.
Kemenkes. (2016). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015, Jakarta: Kementrian Kesehatan Indonesia
Kusumawati, D. D., Septianingsih, R & Kania, K. (2016). Faktor-faktor ibu yang mempengaruhi kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR). Jurnal Kesehatan Al-Irsyad, 8-16.
L. Nurlaili. (2009). Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR Di Kelurahan Kesepuluh Kota Cirebon. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang
Mahayana, Sagung Adi Sresti. (2015). Faktor Risiko yang Berpengaruh terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas 4(3): 664-673
Mahayana. (2015). Faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian berat badan lahir di RSUP dr. M Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Makbruri. (2015). Faktor resiko yang mempengaruhi berat badan lahir rendah dan sangat rendah di Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang Periode 1 Januari-31 Desember 2008. Jurnal Gardien. Vol. 11. No. 1.
Monita, F. (2016). Hubungan usia, jarak kelahiran dan kadar hemoglobin ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau, 2(2), 1-17.
Notoadmojo, S. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Pinontoan, V. M., & Tombokan, S. G. (2015). Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bayi berat lahir rendah. Jurnal Ilmiah Bidan, 3(1), 20-25.
Prawirohardjo, S. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Prawirohardjo. (2009). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Proverawati, Atikah dan Ismawati, Cahyo. (2010). Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Nuha Medika
Purwanto, Anjas Dwi. (2016). Hubungan Antara Umur Kehamilan, Kehamilan Ganda, Hipertensi dan Anemia dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSIA Kendangsari Surabaya. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Renstra Kementerian Kesehatan RI. (2015). Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI