Hubungan Berat Badan Lahir dengan Pertumbuhan Bayi di TPMB Isnaningsih, S.Tr.Keb Kabupaten Semarang
The Relationship Between Birth Weight And Infant Growth At Tpmb Isnaningsih, S.Tr.Keb Semarang District In 2022
DOI:
https://doi.org/10.35473/jhhs.v5i2.307Abstract
The Infant Mortality Rate (IMR) is an indicator to determine the health status of a country throughout the world. IMR in Indonesia is still very high, according to the results of the Indonesian Demographic Health Survey (SDKI) that IMR in Indonesia in 2021 was 27,566 deaths, a decrease compared to 2020, which was 28,158 deaths. Of all infant deaths, 73.1% of them occurred in the neonatal period (20,154 deaths). The most common causes of neonatal death in 2021 are Low Birth Weight (LBW) conditions of 34.5% and asphyxia of 27.8%. Birth weight can be an indicator to see survival and growth. Birth weight is the baby's weight in the first 1 (one) hour after birth. The baby's weight is determined by the nutritional status of the fetus. The research method in this study is to use an observational analytic design, and use a cross sectional approach. The population in this study were all newborns from May-November 2022. The total sample was 60 people. The sampling technique used total sampling. The research instrument used was the newborn register book. The results of this study of the 40 respondents, there were normal birth weights with 66.7% results from univariate analysis. Based on the results of bivariate analysis with the chi square test, it was obtained a significant value with a value of p = 0.000 <a = 0.05 so that there was a relationship between birth weight and baby growth in the working area of the TPMB midwife Isnaningsih Kab. Semarang. Conclusion There is a relationship between birth weight and baby growth in the work area of the TPMB midwife Isnaningsih Kab. Semarang.
ABSTRAK
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di Indonesia masih sangat tinggi, menurut hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) bahwa AKB di Indonesia pada tahun 2021 sebanyak 27.566 kematian, menurun dibandingkan tahun 2020, yaitu sebanyak 28.158 kematian. Dari seluruh kematian bayi, 73,1% diantaranya terjadi pada masa neonatal (20.154 kematian). Penyebab kematian neonatal terbanyak pada tahun 2021 adalah kondisi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebesar 34,5% dan asfiksia sebesar 27,8%. Berat badan lahir dapat menjadi indikator untuk melihat kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara berat badan lahir dengan pertumbuhan bayi.. Metode penelitian dalam penelitian ini yaitu menggunakan rancangan yang bersifat analitik observasional, dan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir dari bulan Mei-November tahun 2022. Jumlah sampel 60 bayi teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrument peneliti yang digunakan yaitu master tabel dengan sumber data dari buku register bayi baru lahir. Hasil Univariate diketahui bahwa 40 responden berat badan lahir normal dengan hasil 66,7% dan didapatkan pertumbuhan bayi 60% Normal dan Gemuk. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapatkan nilai signifikan dengan nilai p=0,000 <a=0,05 sehingga terdapat hubungan antara berat badan lahir dengan pertumbuhan bayi di wilayah kerja TPMB bidan Isnaningsih Kab. Semarang. Simpulan Ada hubungan antara berat badan lahir dengan pertumbuhan bayi di wilayah kerja TPMB bidan Isnaningsih Kab. Semarang.
Downloads
References
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Jateng Tahun 2019. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 3511351(24), 61.
Hartiningrum, I., & Fitriyah, N. (2019). Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Provinsi Jawa Timur Tahun 2012-2016. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 7(2), 97. https://doi.org/10.20473/jbk.v7i2.2018.97-104
Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Indo-nesia. In Pusdatin.Kemenkes.Go.Id.
Komarudin, M., Maharani, S., & Makiyah, N. (2020). Angka Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Dan Faktor Risiko Yang Berkaitan Di Rskia Sadewa Sleman. Metamorfosa: Journal of Biological Sciences, 7(1), 133. https://doi.org/10.24843/metamorfosa.2020.v07.i01.p17
Novitasari, A., Hutami, M. S., & Pristya, T. Y. R. (2020). Pencegahan dan Pengendalian BBLR Di Indonesia: Systematic Review. Pencegahan Dan Pengendalian Bblr Di Indonesia, 2(3), 175–182. http://doi.wiley.com/10.1002/14651858.CD013574
Proverawati, A. (2018). BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). NuhaMedika.
Soetjiningsih. (2013). Tumbuh Kembang Anak. EGC.
Adriana, D. (2017). Tumbuh Kembang & Terapi Bermain pada Anak Edisi 2. Salemba Medika.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Jateng Tahun 2019. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 3511351(24), 61.
Hartiningrum, I., & Fitriyah, N. (2019). Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Provinsi Jawa Timur Tahun 2012-2016. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 7(2), 97. https://doi.org/10.20473/jbk.v7i2.2018.97-104
Kemenkes RI, K. (2015). Situasi Kesehatan Anak Balita di Indonesia. Kemenkes RI.
Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Indo-nesia. In Pusdatin.Kemenkes.Go.Id.
Khayati, Y. N., & Sundari, S. (2019). Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Pertumbuhan Dan Perkembangan. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 2(2), 58–63. https://doi.org/10.35473/ijm.v2i2.266
Komarudin, M., Maharani, S., & Makiyah, N. (2020). Angka Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Dan Faktor Risiko Yang Berkaitan Di Rskia Sadewa Sleman. Metamorfosa: Journal of Biological Sciences, 7(1), 133. https://doi.org/10.24843/metamorfosa.2020.v07.i01.p17
M. Par’I, H., Sugeng, W., & Titus, P. (2017). Penilaian Status Gizi. Pusat Pendidikan Sumber Daya Kesehatan.
Manuaba, I. A. C, Manuaba, I. B. G. F, Manuaba, I. B. (2018). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan,. EGC.
Marcdante, Karen J., Kliegman, Robert M., Jenson, Hal B., & Behrman, R., & E. (2018). Ilmu Kesehatan Anak Esensial Edisi Keenam. Diterjemahkan Oleh Vivian Tan. IDAI.
Nengsih, U., Noviyanti, & Djamhuri, D. S. (2016). Hubungan riwayat kelahiran berat bayi lahir rendah dengan pertumbuhan anak usia balita. Jurnal Bidan, 2(2), 62–66.
Notoatmodjo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. rineka cipta.
Novieastari, E., Ibrahim, K., Deswani, & Ramdaniati, S. (2020). Dasar-Dasar Keperawatan. Volume 1 Edisi Indonesia ke- 9. Elsevier Singapore Pte.Ltd.
Novitasari, A., Hutami, M. S., & Pristya, T. Y. R. (2020). Pencegahan dan Pengendalian BBLR Di Indonesia: Systematic Review. Pencegahan Dan Pengendalian Bblr Di Indonesia, 2(3), 175–182. http://doi.wiley.com/10.1002/14651858.CD013574
Proverawati, A., & Ismawati, C. (2010). BBLR (berat badan lahir rendah). Nuha Medika.
Setiyani, Astuti, D. (2016). Modul Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah. Tim P2M2.
Yuniarti, S. (2015). Asuhan tumbuh kembang neonatus bayi-balita dan anak pra-sekolah : dilengkapi stimulasi tumbuh kembang anak melalui bermain. Refika Aditama.
Nengsih, U., & Noviyanti, D. S. D. (2015). Hubungan riwayat kelahiran berat bayi lahir rendah dengan pertumbuhan anak usia balita. Jurnal Bidan, 2(2), 234046.
Khayati, Y. N., & Sundari, S. (2019). Hubungan berat badan lahir dengan pertumbuhan dan perkembangan. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 2(2).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.