Perbandingan Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol 70% Dan 96% Buah Parijoto (Medinilla speciosa) Terhadap Candida albicans
Comparison of Anti-fungal Activity of 70% and 96% Ethanol Extract of Parijoto Fruit (Medinilla speciosa) Against Candida albicans
DOI:
https://doi.org/10.35473/jhhs.v3i1.66Keywords:
Antifungi, Medinilla speciosa, etanol 70%, etanol 96%, Candda albicansAbstract
Parijoto fruit (Medinilla speciosa) contains active compounds of flavonoids, tannins, saponins, glycosides. Parijoto fruit (Medinilla speciosa) has many benefits for human health, one of which is as an anti-fungal. In this study, the antifungal activity test of 70% ethanol extract and 96% ethanol extract of parijoto fruit (Medinilla speciosa) was tested against Candida albicans. This research was conducted by maceration using 70% ethanol and 96% ethanol as solvents. While the anti-fungal activity used the disc diffusion method using a concentration variation of 2.5% w / v; 5% w / v and 10% w / v using the ratio of ketoconazole antibiotics. Parijoto fruit extract (Medinilla speciosa) obtained 70% (%) ethanol and 96% (%) ethanol. Ethanol 70% with a concentration of 2.5% w / v of 25.83 mm; 5% w / v was 27.03 mm and 10% w / v was 28.03 mm, while the ethanol extract of 96% parijoto fruit (Medinilla speciosa) at a concentration of 2.5% w / v was 31.59 mm; 5% w / v of 33.24 mm and 10% w / v of 36.11 mm. The statistical results of 70% ethanol and 96% ethanol, both of which have anti-fungal activity, are not much different, as evidenced by the T-Test statistical test with a P-Value of 0.00 <0.05, because the effect of the 96% parijoto fruit compound is more effective. . The 70% ethanol extract and 96% ethanol extract of parijoto fruit (Medinilla speciosa) can inhibit the growth of Candda albicans with a concentration of 10%.
ABSTRAK
Buah Parijoto (Medinilla speciosa) mengandung senyawa aktif flavonoid, tanin, saponin, glikosida. Buah parijoto (Medinilla speciosa) merupakan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia, salah satunya adalah sebagai antifungi. Dalam penelitian ini, uji aktivitas antifungi dari ekstrak etanol 70% dan ekstrak etanol 96% buah parijoto (Medinilla speciosa) akan diuji terhadap Candida albicans. Penelitian ini dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan etanol 96%. Sedangkan aktivitas antifungi menggunakan metode difusi cakram menggunakan variasi kosentrasi 2,5% b/v; 5% b/v dan 10% b/v dengan menggunakan perbandingan antibiotik ketokonazole. Ekstrak buah parijoto (Medinilla speciosa) diperoleh hasil etanol 70% (%) dan etanol 96% (%). Etanol 70% dengan konsentrasi 2,5% b/v sebesar 25,83 mm; 5% b/v sebesar 27,03 mm dan 10% b/v sebesar 28,03 mm sedangkan ekstrak etanol 96% buah parijoto (Medinilla speciosa) pada konsentrasi 2,5% b/v sebesar 31,59 mm; 5% b/v sebesar 33,24 mm dan 10% b/v sebesar 36,11 mm. Hasil statistik etanol 70% dan etanol 96% aktivitas antifungi keduanya memiliki aktivitas antifungi yang tidak jauh berbeda sebagaimana dibuktikan dari uji statistik T-Test dengan nilai P-Value 0,00 <0,05, karena pengaruh dari senyawa buah parijoto 96% lebih efektif. Ekstrak etanol 70% dan etanol 96% buah parijoto (Medinilla speciosa) dapat menghambat pertumbuhan Candda albicans dengan kosentrasi 10%.
Downloads
References
Berlian, Z., Aini, F. and Lestari, W., 2016. Aktivitas antifungi ekstrak daun kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap fungi Fusarium oxysporum Schlecht. Jurnal Biota, 2(1), pp.99-105.
Kurniawati, E., 2017. Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Tunas Bambu Apus Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan, 2(2), pp.193-199.
Lutfiyanti, R., Ma'ruf, W.F. and Dewi, E.N., 2012. Aktivitas antijamur senyawa bioaktif ekstrak Gelidium latifolium terhadap Candida albicans. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 1(1), pp.26-33.
Marlinda, M., Sangi, M.S. and Wuntu, A.D., 2012. Analisis senyawa metabolit sekunder dan uji toksisitas ekstrak etanol biji buah alpukat (Persea americana Mill.). Jurnal MIPA, 1(1), pp.24-28.
Pangalinan, F., Kojong, N. and Yamlean, P., 2012. Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Kulit Batang Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Terhadap Jamur Candida Albicans Secara In Vitro. PHARMACON, 1(1).
Ramadani, N.Y., 2013. Aktivitas Antibakterial Ekstrak Etanol dan Rebusan Sarang Semut (Myrmecodia sp.) terhadap Bakteri Escherichia coli. Jurnal Medika Veterinaria, 7(2).
Salamah, N. and Widyasari, E., 2015. Aktivitas antioksidan ekstrak metanol daun kelengkeng (Euphoria longan (L) Steud.) dengan metode penangkapan radikal 2, 2’-difenil-1-pikrilhidrazil. Pharmaciana, 5(1), pp.25-34.
Seleem, D., Pardi, V. and Murata, R.M., 2017. Review of flavonoids: A diverse group of natural compounds with anti-Candida albicans activity in vitro. Archives of oral biology, 76, pp.76-83.
Vifta, R.L., Khotimah, S.K. and Luhurningtyas, F.P., 2018. Uji aktivitas antifungi ekstrak etanol biji timun suri (Cucumis melo L.) terhadap pertumbuhan Candida albicans secara in vitro. Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product, 1(1).
Wachidah, L.N., 2013. Uji aktivitas antioksidan serta penentuan kandungan fenolat dan flavonoid total dari buah parijoto (Medinilla speciosa Blume). Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Wijaya, C.A.W., 2011. Perbedaan efek antifungi minyak atsiri kayu manis (Cinnamomum burmannii), lengkuas (alpinia galanga l.) dan kombinasinya terhadap candida albicans secara in vitro. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta
Yanti, N., 2016. Uji aktivitas antifungi ekstrak etanol gal manjakani (Quercus infectoria) terhadap Candida albicans. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi, 1(1).