Efektifitas Terapi Kognitif Terhadap Peningkatan Harga Diri Lansia yang Mengalami Kesepian

The Effectiveness Of Cognitive Therapy To Increase Self-Esteem Of The Elderly Who Experienced Loneliness

Authors

  • Liyanovitasari Universitas Ngudi Waluyo
  • Suwanti Universitas Ngudi Waluyo

DOI:

https://doi.org/10.35473/jhhs.v4i2.186

Keywords:

Terapi Kognitif, Harga diri, Lansia

Abstract

The number of elderly in 2020 will be 17,767,709 people with a percentage (7.97%) and in 2021 it will also increase to 19,936,895 people with a percentage (8.48%). Elderly who experience loneliness usually view themselves as unworthy and unlovable. The negative thoughts are feeling isolated and isolated, feeling hopeless, feeling low self-esteem. Cognitive therapy trains the elderly to realize their wrong way of thinking, then the elderly must learn to respond to the wrong way of thinking in a more adaptive way from a cognitive perspective. . The elderly who experience low self-esteem if not treated immediately can lead to despair and there are plans to end their lives. The purpose of this study was to determine the effectiveness of cognitive therapy on increasing self-esteem in the elderly who experience loneliness. The design used is Pretest-Posttest Without Control Group Design. The population in this study were all elderly who experienced low self-esteem due to loneliness totaling 86 elderly. The sampling technique in this study used purposive sampling with a total of 46 elderly. The instrument uses Coopersmith's self-esteem. Data analysis using the t-test dependent. research results show that Self-esteem before and after being given cognitive therapy increased from 1.89 (medium self-esteem) to 2.50 (high self-esteem) with a p value of 0.000 (0.05) which means that there is a significant difference in self-esteem before and after in give cognitive therapy. The elderly are expected to increase self-esteem by continuing to do cognitive therapy.

ABSTRAK
Jumlah lansia pada tahun 2020 menjadi 17.767.709 jiwa dengan presentase (7,97%) dan pada tahun 2021 meningkat juga menjadi 19.936.895 jiwa dengan presentasi (8,48%). Lansia yang mengalami kesepian biasanya memandang diri mereka tidak layak dan tidak patut dicintai. Pikiran-pikiran negatif itu adalah merasa terasing dan terkucil, merasa tidak mempunyai harapan, merasa harga diri rendah.Terapi kognitif melatih diri lansia menyadari cara berpikirnya yang salah, kemudian lansia harus belajar merespons cara pikir yang salah tersebut dengan cara yang lebih adaptif dari perspektif kognitif. Lansia yang mengalami harga diri rendah apabila tidak segera ditangani dapat mengakibatkan putus asa serta ada rencana untuk mengakhiri hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas terapi kognitif terhadap peningkatan harga diri lansia yang mengalami kesepian. Desain yang digunakan adalah Pretest-Posttest Without Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang mengalami harga diri rendah akibat kesepian berjumlah 86 lansia. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan sejumlah 46 lansia. Instrumen menggunakan self esteem Coopersmith. Analisis data dengan menggunakan uji t-test dependent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga diri sebelum dan sesudah diberikan terapi kognitif meningkat dari 1,89 (harga diri sedang) menjadi 2,50 (harga diri tinggi) dengan nilai p value 0,000 ≤ (0,05) yang artinya ada perbedaan yang signifikan harga diri sebelum dan sesudah di berikan terapi kognitif. Lansia diharapkan dapat meningkatkanl harga diri dengan tetap melakukan terapi kognitif.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amelia, W. ., Meta, & Sri, E. . (2021). Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Depresi pada Lanjut Usia yang Tinggal di Panti Wreda Wening Wardoyo Jawa Tengah. 9.

Azizah, A. N., & Rahayu, S. A. (2016). Hubungan Self-Esteem Dengan Tingkat Kecenderungan Kesepian Pada Lansia. 07(02), 40–58.

Badan Statistik Indonesia. (2021). Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, Provinsi dan Kabupaten/Kota tahun 2005. Retrieved from www.datastasistikindonesi.co%0Am/portal/index.php?option=com_tab%0Ael&at=1&idtabel=116&Itemid=165_

Bandiyah. (2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika.

Lestari, A., & Hartati, N. (2016). Hubungan Self Efficacy Dengan Subjective Well Being Pada Lansia Yang Tinggal Di Rumahnya Sendiri. RAP, 7, 12–23.

Muhith, A., & Siyoto, S. (2016). Pendidikan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Munandar, I., Hadi, S., & Maryah, V. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kesepian pada Lansia yang Ditinggal Pasangan di Desa Mensere. Nursing, 2, 447–457.

Narullita, D. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri Rendah Lansia Dikabupaten Bungo. Jurnal Endurance 2, 354–361.

Nurayni, & Supradewi, R. (2017). Dukungan Sosial dan Rasa Memiliki TerhadapKesepian pada Mahasiswa Perantau Semester Awal.

Suardiman, S. P. (2016). Psikologi Usia Lanjut. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Downloads

Published

2022-09-13

How to Cite

Liyanovitasari, & Suwanti. (2022). Efektifitas Terapi Kognitif Terhadap Peningkatan Harga Diri Lansia yang Mengalami Kesepian: The Effectiveness Of Cognitive Therapy To Increase Self-Esteem Of The Elderly Who Experienced Loneliness. Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), 4(2), 309–315. https://doi.org/10.35473/jhhs.v4i2.186

Most read articles by the same author(s)