Pola Penggunaan Obat Antidiabetes di Puskesmas Grabag Magelang

Patterns of Use of Antidiabetic Drugs at Puskesmas Grabag Magelang

Authors

  • Nurul Maulidya Universitas Ngudi Waluyo
  • Dian Oktianti Universitas Ngudi Waluyo

DOI:

https://doi.org/10.35473/jhhs.v3i1.71

Keywords:

Diabetes mellitus, antidiabetes oral, Puskesmas

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is a long-term or chronic disease which continues to increase every year. Indonesia itself is ranked 7th for the most DM sufferers in the world. The purpose of this study was to determine the profile of the use of antidiabetic drugs in DM patients at the Grabag Public Health Center. The method used in this research is descriptive method, with retrospective data collection. The population of DM sufferers at the Grabag Public Health Center was 50 patients, with the sampling technique using the total sampling method. The inclusion criteria were medical record data for outpatient type 2 diabetes mellitus, and the exclusion criteria incomplete medical record data. The results of this study were the use of oral antidiabetic drugs (OAD) with single therapy, metformin 32% and acarbose 2%, and with combination therapy are metformin + glimepirid 58%, acarbose + glimepiride 2%, and metformin + glimepiride+acarbose 6%. Based on the duration of suffering from diabetes, for 1 year the most people used metformin by 26%, for 2 and 3 years the most used metformin + glimepiride by 38% and 8%, while for 4 years using a combination of metformin + glimepiride + acarbose by 2%. Most of the patients are accompanied by hypertension complications. The most widely used single therapy oral OAD is metformin and the combination therapy is metformin + glimepiride. Patients suffering from diabetes for 1 year of treatment used metformin single therapy, for 2 and 3 years the most treatment used 2 combination therapy, glimepiride + metformin, while for 4 years of treatment using 3 combination therapy metformin + glimepiride + acarbose.

Abstrak

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit jangka panjang atau kronis yang pada setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Indonesia sendiri menduduki peringkat ke-7 untuk penderita DM terbanyak didiunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penggunaan obat antidiabetes pada pasien DM di Puskesmas Grabag. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan pengambilan data secara retrospektif. Populasi penderita DM di puskesmas Grabag sebanyak 50 pasien dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Kriteria inklusi berupa data rekam medik pasien DM tipe 2 rawat jalan, dan kriteria eksklusi berupa data rekam medik yang tidak lengkap. Hasil dari penelitian ini adalah penggunaan obat antidiabetes (OAD) oral dengan terapi tunggal yaitu metformin 32% dan acarbose 2%, dan dengan terapi kombinasi adalah metformin + glimepirid 58%, acarbose + glimepiride 2%, dan metformin+glimepiride + acarbose 6%. Berdasarkan lamanya menderita DM, selama 1 tahun terbanyak menggunakan metformin sebesar 26%, selama 2 dan 3 tahun terbanyak menggunakan metformin + glimepiride sebesar 38% dan 8%, sedangkan selama 4 tahun menggunakan kombinasi metformin + glimepiride + acarbose sebesar 2%. Sebagian besar pasien disertai dengan komplikasi hipertensi. Penggunaan OAD oral terapi tunggal terbanyak adalah metformin dan terapi kombinasi adalah metformin+glimepiride. Pasien yang menderita DM selama 1 tahun pengobatan terbanyak menggunakan terapi tunggal metformin, selama 2 dan 3 tahun pengobatan terbanyak menggunakan terapi 2 kombinasi yaitu glimepiride + metformin, sedangkan selama 4 tahun pengobatannya menggunakan terapi 3 kombinasi yaitu metformin + glimepiride + acarbose.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abrahamson, M. J. (2015) ‘Should Sulfonylureas Remain An Acceptable First-Line Add-On to Metformin Therapy In Patients With Type 2 Diabetes? Yes, They Continue To Serve Us Well!’, Diabetes Care, 38(1), pp. 166–169. doi: 10.2337/dc14-1945.

Almasdy, D. et al. (2015) ‘Evaluasi Penggunaan Obat Antidiabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-2 di Suatu Rumah Sakit Pemerintah Kota Padang – Sumatera Barat’, Jurnal Sains Farmasi & Klinis. doi:10.29208/jsfk.2015.2.1.58.

American Diabetes Association (2014) ‘National Diabetes Statistics Report, 2014 Estimates of Diabetes and Its Burden in the Epidemiologic estimation methods’, National Diabetes Statistics Report.

American Diabetes Association (2018), ‘Standard Medical Care in Diabetes 2018’, The journal of clinical and applied research and education. doi: 10.2337/dc18-Sint01.

Andayani, T. M. et al. (2009) ‘Pengaruh Kombinasi Terapi Sulfonilurea, Metformin, dan Acarbose pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2.’, Majalah Farmasi Indonesia.

Blonde, L. and San Juan, Z. T. (2012) ‘Fixed-Dose Combinations For Treatment of Type 2 Diabetes Mellitus’, Advances in Therapy.doi: 10.1007/s12325-011-0094-1.

Depkes (2005) ‘Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus’, Departemen Kesehatan RI.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah (2018) ‘Profil Kesehatan Jawa Tengah 2018, Dinas Kesehatan Jawa Tengah.

Fajar, D. R., Stevani, H. and Kamaruddin, K. (2020) ‘Gambaran Pola Pengobatan Diabetes Melitus pada Pasien Geriatri di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit TK. II Pelamonia Makassar’, Media Farmasi. doi: 10.32382/mf.v16i1.1475.

Furdiyanti, N. H. et al. (2017) ‘Evaluasi Dosis dan Interaksi Obat Antidiabetika Oral pada Pasien Diabetes Meliitus tipe II, Jurnal Management and Pelayanan Farmasi. UGM.

International Diabetes Federation (2019) ‘International Diabetes Federation - Type 2 diabetes’, International Diabetes Federation.

Johnson, J. Y. (2010) Handbook for Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing, Wolters KluwerHealth/ Lippincott Williams & Wilkins.

PERKENI (2019) ‘Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabates Melitus Tipe 2 Dewasa’,

Rojas, L. B. A. and Gomes, M. B. (2013) ‘Metformin: An Old But Still The Best Treatment for Type 2 Diabetes’, Diabetology and Metabolic Syndrome. doi: 10.1186/1758-5996-5-6.

Sumakul, R. G., Pandelaki, K. and Wantania, F. E. N. (2019) ‘Hubungan Lama Berobat dan Keteraturan Berobat dengan Kadar HbA1c Pasien DM Tipe 2 di Poli Endokrin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado’, e-CliniC. doi: 10.35790/ecl.7.1.2019.23540.

Yulita, rita fitri, Waluyo, A. and Azzam, R. (2019) ‘Pengaruh Senam Kaki Terhadap Penurunan Skor Neuropati dan Kadar Gula Darah pada Pasien DM Tipe 2’, Journal of Chemical Information and Modeling.

Downloads

Published

2021-04-30

How to Cite

Nurul Maulidya, & Oktianti, D. . (2021). Pola Penggunaan Obat Antidiabetes di Puskesmas Grabag Magelang: Patterns of Use of Antidiabetic Drugs at Puskesmas Grabag Magelang. Journal of Holistics and Health Sciences, 3(1), 51–59. https://doi.org/10.35473/jhhs.v3i1.71